Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

(18+) Honey to the Moon: Masa Lalu dan Masa Akan Datang

Diperbarui: 28 Januari 2021   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi karya @wiselovehope

Teringatlah Joy pada masa-masa pertama kali ia mengenal kenikmatan itu, yang pertama kalinya membuatnya malu sekaligus takut akan dosa, karena kata orang-orang jaman dahulu, itu hal yang tabu. Tabu untuk dibahas, dibicarakan, apalagi diumbar.

Saat pertama kali melihat bayangannya yang tanpa sehelai benangpun pada sebuah cermin rias di depan wastafel, entah di hotel tempat wisata saat masih ABG bersama keluarganya. Saat ia masih remaja ting-ting dan baru belajar mengenakan bra.

Jauh sebelum mengenal Rey.

Sejak Joy tahu kenikmatan itu, ia jadi lebih berani, walau hanya di kamarnya sendiri. Mengunci pintu, lalu membuka semua yang ada di tubuhnya. Terlentang di ranjang, berfantasi seolah ada pria tak dikenal sedang mengintipnya. Kadang terlungkup, dibayangkannya ada sosok lelaki yang menggodanya, mengajaknya bercumbu.

Rasanya malu. Tapi melihat, menatap, mengekspos bayangan tubuhnya sendiri terasa begitu nikmat memabukkan. Apalagi menyentuhnya. Terasa ada yang pedih menggigit pada bagian tersembunyinya yang tak pernah ia ekspos, lalu sesuatu yang cair dan lengket bagaikan madu murni nan lezat. Sehari-hari bahkan hingga kini, ia selalu bercelana panjang, berbaju kaus longgar, jadi tak pernah ada satu laki-lakipun melihat atau berminat pada Joy. Tubuhnya dianggap biasa saja, tak ada lekak-lekuk maupun lika-likunya, pendek kata, tak menarik.

Di saat Joy remaja, baju setali, kaus ketat, rok minipun ia tak punya. Bahkan gaun pesta prom-nya panjang dan rata, tak ada terbuka-terbukaan apalagi potongan pas tubuh plus belahan-belahannya.

Lalu sejak kapan pula, ia mengenal tubuh pria? Jauh sebelum Rey.

Bukan seperti ABG jaman sekarang. Bukan dari internet. Melainkan dari seorang karyawati yang bekerja di kantor kecil milik almarhum ayah, wanita biasa saja, tapi diam-diam juga sedikit nakal, berpengalaman dengan pria. Sebut saja namanya Vie.

Vie tidak cantik-cantik amat. Tubuhnya pendek, agak gempal, dan kaki serta tangannya berambut, tak seperti wanita-wanita karir yang senang bercukur mulus. Tapi wajahnya menarik, seperti ada aura yang sangat seksi pada dirinya, dan ia sering gonta-ganti pacar. Setidaknya, itulah yang ia ceritakan kepada ABG Joy.

Suatu hari Vie membawa beberapa lembar foto print-an hitam putih dan berwarna, yang ia tunjukkan kepada Joy saat sedang tak ada siapa-siapa di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline