Sebagai penulis yang sekedar menekuni hobi di waktu luang plus novelis kecil-kecilan alias debutan, saya menemukan banyak konten untuk sekedar dinikmati atau belajar menulis lagi, karena bidang yang saya sukai ini (kebetulan saya tak pandai bicara, jadi lebih bisa sedikit berpikir dan curhat lewat tulisan) mungkin suatu hari nanti bisa jadi tambahan alias lahan penghasilan kecil-kecilan.
Menulis beberapa novel di sebuah aplikasi bernama Noveltoon dan sebuah serinya sudah dikontrak, mungkin novel-novel picisan orisinal yang biasa saya share di Fiksiana suatu saat nanti mesti saya tarik, namun bisa Anda nikmati secara eksklusif dan masih tetap gratis di Noveltoon. Tentunya masih ada karya lain yang saya share di sini juga, jadi jangan khawatir.
Novel 18 plus, sebenarnya dari dulu sudah ada. Bukan cuma di aplikasi novel gratis tapi bayar yang biasa kita lihat iklannya. (Aplikasi Noveltoon sendiri tak terlalu meng-endorse konten dewasa, makanya saya pilih memulai di sini).
Nurhayati Dini dan Mira Wijaya, contoh novelis Indonesia yang memiliki beberapa novel 18 plus. Dari luar negeri saya dulu menggemari Pearl S. Buck, Danielle Steel dan R.L Stine, yang di Indonesia lebih terkenal dengan Serial Horor Remaja Goosebumps dan Fear Street. Mereka juga menulis genre novel semi dewasa alias semi erotis, sangat banyak adegan intim antara pasangan kekasih dan sebagainya, namun salutnya, tidak 'jorok'.
Ada beberapa tantangan dalam menulis novel 18 plus agar tidak terkesan jorok atau murahan seperti stensilan yang bisa dibeli di pasar gelap jaman Orde Baru, sehingga walaupun kita menulis topik yang barangkali tabu, kontroversial atau dinilai berbau seksual tinggi, tetap bisa dinikmati sebagai karya sastra yang oke dan berkelas.
1. Pemilihan kata-kata. Hindari kata-kata yang terlalu ofensif, negatif, dan murahan. Kata-kata yang 'jorok' mungkin lebih seksi dan masih dianggap oke bagi sebagian pembaca, namun juga bisa membuat ilfil alias terlalu menggelikan.
2. Lebih banyak mengibaratkan atau mengumpamakan daripada to-the-point, sehingga tak terkesan terlalu buru-buru ditulis atau terlalu lugas. Semakin ahli kita mengolah kata, bahkan adegan vulgar akan terkesan lebih puitis daripada sekedar langsung diceritakan tanpa perumpamaan.
3. Permainan sudut pandang. Bila hanya dari sudut pandang pria atau wanita saja, seringkali pembaca tak dapat bebas berimajinasi. Jadi saya sendiri menggemari dan merekomendasikan sudut pandang campuran.
Bila Anda ingin mulai menulis hari ini, segera mulai dan jangan ragu, sebab semakin sering dan telaten Anda menulis, akan semakin baik pula hasilnya, dan selamat mencoba menulis novel 18 plus yang seksi tapi tetap anggun dan berkelas.
Salam, Wiselovehope.