Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

The Prince & I (26): Sang Pangeran & Aku (preview)

Diperbarui: 25 Maret 2021   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi karya @wiselovehope

Mengapa Putri Chelsea bisa hadir di sini? Bukannya aku yang berhak menikmati kencan makan malam ini, walaupun tidak seenak yang kubayangkan sebelumnya?

"Pangeran Rey, kau sangat baik mengundangku juga malam ini. Jadi tak enak nih, uh, dengan Putri Zoy," Putri Chelsea pura-pura mengedipkan mata berkali-kali ke arah Joy tanpa memandangnya langsung, dengan nada suara minta maaf yang terlalu dibuat-buat.

"Ingin mengenang masa lalu kita di sekolah saja, serunya kisah teman-teman kita." Rey malah tertawa sedikit meledek Joy, seakan berpihak pada lawan Joy sekarang.

Lalu selama setengah jam, Rey malah asyik bernostalgia dengan tamu keduanya, dan mendiamkan Joy, yang duduk sendirian di ujung meja tanpa ingin nimbrung sepatah katapun. Kelihatan sekali, Chelsea yang menguasai meja Rey malam ini.

"Maaf sekali. Aku permisi dulu, bila Yang Mulia mengizinkan. Aku sudah merasa lelah. Sampai jumpa di babak final besok, Pangeran Rey, Putri Chelsea." Pamit Joy sambil berusaha tersenyum dan mengangguk sopan.

"Tung..gu.." Rey berusaha menahannya. Tapi terlambat, Joy sudah pergi.

"Ayolah, Pangeran Rey, yuk lanjutkan obrolan kita," Chelsea tersenyum lebar kesenangan, merasa di atas angin. Dipegangnya erat lengan jas Pangeran Rey.

Uh. Tadi aku hanya bermaksud mengetes Joy. Ternyata ia masih cemburuan juga denganku. Bagus sih. Tapi sekarang terpaksa aku terjebak dengan cewek membosankan ini. - sesal Rey seorang diri dalam hati.

Malam itu Joy putuskan ia lebih baik menghibur dirinya sendiri, berjalan-jalan di taman bunga mawar di bawah sinar bulan purnama.

Rey sengaja atau apa sih, apakah ia tak tahu rivalku itu tertawa dalam hati kesenangan sementara aku pergi sambil mati-matian berjuang menahan cemburu yang hampir meledak-ledak dalam dadaku?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline