Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Orang Baik Disayang Tuhan, Karena Itu...

Diperbarui: 15 Januari 2021   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari wallpaperaccess.com

Awal Januari 2021. Banyak sekali kejadian sedih bertubi-tubi memulai diary di awal tahun ini, seperti kecelakaan Sriwijaya Air 6 hari silam. Belum lagi kering air mata, lagi-lagi banyak orang-orang baik dipanggil Tuhan YME pulang ke pangkuan-Nya yang damai dan abadi, seperti almarhum Syekh Ali Jaber yang berpulang kemarin pagi, dan juga rekan kerja saya di Surabaya, almarhum Bapak Nur Kholik, yang belum pernah saya jumpai seumur hidup tapi sering bekerja sama lewat WA, meninggal dunia beberapa hari lalu karena sakit tifus.

Sedih, hancur hati, lemas rasanya saat mendengar berita-berita duka itu. Keduanya sama orang-orang baik, masih cukup muda, Muslim taat, dan sangat toleran dan berjiwa besar. Walau kami yang berpartner kantor cabang di Jakarta sebagian non Muslim, tapi Bapak Kholik adalah Muslim yang sangat adem dan berhati mulia, panutan terbaik. Tiap hari memulai kerja dengan doa, seringpula menyisipkan kisah perjalanan beliau di setiap statusnya. Beliau meninggalkan keluarga kecilnya yang bahagia, anak-anak dan istri, berpulang  begitu tiba-tiba, padahal awal tahun ini seperti biasa kami harus menyiapkan Katalog Kalender 2022.

Tuhan YME tentu punya rencana yang lebih indah bagi mereka dan kita semua, rancangan-Nya di luar rancangan dan akal budi manusia.

Mereka yang dipanggil lebih awal, yang tak terduga-duga, seringkali bukan karena nasib mereka atau takdir yang malang, melainkan karena rahasia Ilahi yang kita takkan pernah tahu di kehidupan kita sekarang.

Mari kita tak mempersalahkan seseorang yang mendahului kita atau bertanya-tanya mengapa bisa terjadi, kita doakan saja mereka agar Tuhan Allah YME menerima mereka dengan segala amal ibadah dan kebaikan yang telah mereka taburkan, membalaskan pahala berlipat kali ganda, dan tugas kita adalah menghibur dan menguatkan keluarga-keluarga yang ditinggalkan.

Kita sendiri takkan pernah tahu, kapan waktu kita akan menyusul mereka. Bagaimanapun, kematian adalah jembatan emas yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta, jadi, ingat kita akan mati, kita harus mati, tapi jangan takut mati dan selalu siap untuk mati.

Memento Mori.

Tapi jangan melulu berfirasat, sebab kemungkinan kita untuk itu adalah 1/365 di tahun ini dan 1/366 di tahun kabisat. Ya, kemungkinan itu kecil saja, tapi selalu ada, jadi tetap waspada.

Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan YME. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline