Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

The Prince & I (6): Sang Pangeran & Aku (preview)

Diperbarui: 22 Maret 2021   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi karya @wiselovehope

Bagaimanapun, keduanya kini masih terpisah jarak dan waktu, walau sedekat apapun, pula belum dapat bertemu.

Hanya saja, jalan untuk itu sudah mulai terbuka. Keduanya tanpa sengaja terbelit rindu, seolah tak ingin lagi mencari yang lain. Hanya tahu suara, belum langsung menatap rupa. Tinggal menghitung minggu, atau bahkan hari.

Joy tetap mencoba fokus dengan skripsinya, senentara Rey terus melanjutkan kebiasaannya, membaca buku di perpustakaan, tenggelam di antara buku-buku pemrograman komputer, bahasa programming, merakit komputer sendiri yang menjadi hobinya. Karena itu juga, ia semakin mantap untuk meninggalkan dunia keningratan yang penuh kemewahan maha mudah di belakangnya. Dan bagai dunia berbeda nan saling melengkapi, si tomboy Joy penyuka seni, desain, dunia tulis-menulis dan desktop publishing tentulah gadis berotak cukup maju, pula enak diajak ngobrol, nyambung, tak bicara soal kosmetik, perhiasan mewah dan gaun butik melulu seperti gadis-gadis bangsawati ala putri Disni di SMU Kerajaan Evertonia.

Akhirnya, ulangtahun Joy akan segera tiba! Ia sudah tak sabar menunggu, akankah ada teman-temannya -atau, ehm, hanya yang satu itu pun cukup- akan meneleponnya. Mama kan sudah janji, ponsel Joy boleh dipakai khusus untuk saat itu. Jadi bila ada seseorang super spesial di hati yang mengucapkan selamat, tentunya akan jadi kejutan manis.

Dan begitu Joy membuka ponselnya setelah sekian hari tak menyentuh, kejutan! Menyembul berapa puluhan atau ratusan notifikasi dari seseorang, yang memang ia tunggu-tunggu.

Siapa lagi, kalau bukan Tuan Rey!

Joy, kabari aku ya.

Kau di mana?

Aku di sini menunggu kabarmu.

Joy nanar menatap jam dinding. Malam menjelang pagi hari ulangtahunnya, namun matanya enggan tertutup. Aku gak ngantuk kok, pokoknya kutunggu terus sampai pukul 12-an, seperti malam tahun baru! Bila dia ingat padaku, uhh, aku akan buktikan sendiri nanti!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline