Teman kecilku, ada yang wajahnya teringat, namanya terlupakan. Ada yang namanya kupernah dengar, wajahnya mulai samar. Teman SD, SMP, SMA, terlalu banyak hingga ratusan, mulai hilang seiring lenyapnya koleksi buku tahunan, namun ada beberapa yang masih segar dalam ingatan.
Beberapa cewek jadi teman se-geng, beberapa cowok yang kusuka, dan beberapa sahabat teman jalan, terus bertahan selama bertahun-tahun, hingga waktu usai sekolah tiba dan kelulusan SMA memisahkan kita.
Sejak kuliah, lulus, bekerja, punya keluarga, punya anak... teman semakin terlupa.
Hingga perlahan satu persatu berhasil kutemukan lagi di dunia maya. Walau tak semua suka bersuara. Dan ada juga yang membawa kabar duka.
Namanya Indah Wd.
Sedih, menyesal, dulu berteman biasa-biasa saja dengannya. Padahal ia baik, sering muncul di BBM menyapa dengan ikon :p yang khas, seolah tak perduli dan sering memanggil-manggil saya dengan nama kecil. Saya mungkin bukan BFF-nya tapi saya tahu dia teman dan salah satu sahabat yang terbaik.
Terakhir bertemu Indah pada tahun 2000-an di sebuah mal di Jakarta, kami sempat bermobil juga jalan-jalan ke Bogor, dan akhir dekade pada pernikahan penulis, Indah datang bersama beberapa BFF kami.
Beberapa tahun terakhir Indah aktif di Instagram. Karena kesibukan saya jarang mengomentari, hanya like saya berikan. Indah kerap berbagi foto pelesiran, momen makan-makan, dan banyak renungan yang menguatkan iman.
Hingga akhirnya saya mendapat kabar, ibundanya tercinta berpulang ke rumah Bapa di Surga. Dimana Indah yang sangat akrab, sangat sayang dengan bundanya, tentunya sangat terpukul. Sayangnya, kami teman-temannya kebanyakan tak bisa mendampingi. Terpisah tempat dan waktu.
Hingga akhirnya akhir tahun ini, belum lama ini, Indah yang sudah lama menderita sakit yang ia simpan dalam-dalam, akhirnya berpulang ke Surga menyusul bundanya tercinta.