Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Fenomena Setting-an: Antara Karier, Cinta, dan Kepalsuan

Diperbarui: 24 Desember 2020   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Selebriti dari Freepik.com

Selebriti yang sering wara-wiri di layar kaca kini banyak yang tak main film, menyanyi, main iklan atau syuting sinetron lagi semasa masih pandemi. Padahal gaya hidup sudah terlanjur luxury.  Jalan alternatif pun dicari. Salah satu yang ditempuh yaitu setting-an.

Banyak jalan menuju Roma, demikian kata peribahasa.

Selain meningkatkan pamor, setting-an adalah salah satu jalan untuk meningkatkan atensi, yang membuat publik penasaran. Contoh termutakhir adalah antara komedian berinisial K dengan pengusaha wanita berinisial EB, yang menikah siri secara diam-diam sehingga membuat istri tua K berinisial R melayangkan gugatan cerainya ke pengadilan karena tak mau dimadu.

Berita terkininya, seorang artis wanita senior bernama ES menceritakan pada media bahwa beliau kenal dengan EB dan pernah diajak main setting-an bersama-sama dengan bayaran 50 juta Rupiah. Karena tak berjalan mulus, hanya masuk akun Lambe-lambe begitu, akhirnya beliau hanya menerima uang muka 5 juta 'saja.'

Lalu masih hangat sekali juga, artis dangdut berinisial LK yang baru saja masuk top 5 TB Beauty World (walaupun akun tersebut 'menghilang' dari Instagram), yang sempat digosipkan pacaran dengan selebriti berinisial RB, yang senasib dengannya (ditinggal nikah pasangan sebelumnya).

Belakangan terjadilah, mungkin karena memang saling menyukai, atau cinta lokasi, keduanya mengkonfirmasi bahwa mereka jadian.

Terlepas dari terjadinya atau bagaimana setting-an itu akhirnya terbongkar atau tetap menjadi misteri, fenomena ini adalah hal yang menarik. Sebenarnya selain hubungan pribadi atau pacaran pernikahan, sangat banyak setting-an yang kita alami atau saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin untuk mencari sekolah, pekerjaan, uang, atau sekedar atensi.

Cetak ijazah palsu untuk sekolah di luar negeri, buat dokumen aba-abal demi dapat uang manfaat asuransi, dan lain-lain.

Yang jadi pertanyaan yang patut kita renungkan, apakah semua setting-an itu adalah kepalsuan, dan apakah semua kepalsuan itu berujung dosa? Semua berpulang kepada penilaian kita masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline