Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Jadi yang Baik Hati, Suka Bikin Makan Hati?

Diperbarui: 17 Desember 2020   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Baik Hati dari Freepik.com

Niat kita baik. Maksud kita tulus. Tujuan kita mulia. Tanpa ingin dapat pahala.

Memberi, menolong, membantu. Sangat baik hati, tidak pandang bulu, kasihilah sesamamu.

Sampai kita berasa jadi sinterklas, padahal isi dompet lagi memelas. Kita berasa jadi peri baik hati yang ingin Cinderella bisa pergi ke pesta dansa dan bertemu pangeran tampannya.

Kita beri keringanan dan waktu tak terbatas, kita sisihkan waktu, kita ikut berdoa, kurang apa coba.

Namun sayang seribu sayang, pihak yang kita coba bantu, seringkali ambigu. Teman yang kepadanya kita ulurkan tangan, malah ambil kesempatan. Pihak yang kita kasihani dan beri keringanan, malah berlagak jadi korban.

Pada akhirnya, kesimpulan saya pribadi, kita harus baik hati pada semua orang, namun sayangnya tak semua layak untuk dijadikan teman. Walau yang berselimutkan iman. Lebih baik berteman dengan yang berpenampilan preman, namun setia kawan.

Hidup memang tak mudah sekarang, namun tak semua bisa diajak bergandengan tangan meruntuhkan aral melintang.

Pada akhirnya, semua keputusan, kepada diri masing-masing akan berpulang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline