Sebagian gadis, bahkan makmak di kantor saya sangat gemar dengan K-drama dan K-Pop. Saking demen-nya, sedikit-sedikit ngomong-nya pun ala-ala film Korea, mulai dari status Whatsapp sampai chatting-nya kekorea-koreaan. Gadget-nya dihias wallpaper artis korea, dengan background pemandangan Korea nan indah.
Saya pribadi, walaupun suka menonton film, bukan penggemar Korea sejati, walaupun memang ada yang memang cukup oke, serta tanggal lahirnya kebetulan sama dengan putra sulung saya. Selebihnya, jujur saja, wajah mereka kok mirip semua. Lagipula, di rumah selepas kerja rasanya hiburan yang saya butuhkan hanya makan, mandi,bercengkrama dengan anak-anak, dan pergi tidur. Nonton film bagi saya adalah sebuah kemewahan.
Bila ditanyakan jujur kepada suami-suami, apakah Anda 'rela' bila disisihkan sebagai idola utama dalam keluarga? Misalnya saja, saat istri Anda mantengin Netflix dengan mata berkaca-kaca dan hati berdebar-debar, sementara Anda duduk di sampingnya sambil ngopi atau baca berita. Belum lagi kalau istri mulai kongkow dengan tetangga sebelah dengan wajah sumringah: "Jeng Kellin, Udah nonton serial itu belum? Aduh, gantengnya si Oppa Kim Itang Itung !!"
Suami berdeham. "Apakah saya mulai menua?" Mungkin itu terlintas dalam benaknya, sambil mengelus dada.
Hemat saya, suami tetap harus jadi prioritas utama, sebab jika Anda dalam kesulitan atau ingin curhat, tentunya ketampanan Oppa tidak bisa berbuat banyak. Bila bisa, berilah ia porsi sebesar mungkin bersama anak-anak dalam keluarga, sebab ia tetap yang paling tampan bagi Anda, ya kan Bunda? Apalagi soal cinta, tentunya keluarga adalah segalanya untuk diberi dan memberi.
Jangan sampai gegara dibandingkan, disandingkan dengan Oppa-oppa Korea, Pak Suami malah jadi Opa-opa alias Kakek-kakek di mata Anda ya Bun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H