Lihat ke Halaman Asli

Potret Pendidikan di Kota Sorong Khususnya di Yayasan Emeyodere

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kali ini pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu pendidikan yang ada di daerah Indonesia bagian timur yaitu pendidian di daerah Papua. Banyak hal yang patut diperbaiki dari sarana pendidikan, pengajar, minat dari siswa untuk belajar dan dukungan dari orang tua mengenai pentingnya dari sebuah sekolah.

Tidak dipungkiri banyak hal yang menghambat untuk tersentuhnya pendidikan yang ada di daerah Indonesia bagian Timur itu. Dari mulai akses sarana yang sulit sampai masih adanya orang-orang di daerah tersebut yang masih belum tahu tentang pentingnya pendidikan. Perlu adanya tangan-tangan para dermawan ataupun pemerintahan untuk dapat memperbaiki pendidikan yang ada di daerah Indonesia bagian timur tersebut. Tanpa uluran dari pihak-pihak tersebut, maka pendidikan di daerah Indonesia timur akan seterusnya seperti itu tidak ada perubahan.

Hal ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil saja, namun di daerah kota pun potret pendidikan seperti ini masih dapat di temukan. Contohnya saja yang terjadi pada sebuah yayasan yang masih sangat memprihatinkan yang berada di kota Sorong-Papua Barat. Sekolah ini terletak di Jalan Victori km. 10, tepatnya di pesisir pantai Victori. Yayasan ini didirikan oleh orang kokoda (Muslim) yang terkemuka yakni bapak Ismail Agia, suku Kokoda adalah salah satu suku yang berasal dari daerah asli papua (penduduk pribumi). Yayasan ini diberi nama dengan “Emeyodere”.

Yayasan yang bernama “Emeyodere” ini ternyata sebuah kata yang berasal dari bahasa kokoda sendiri, yakni kata seruan untuk mengajak. “Eme” yang artinya “Ayo” dan “Yodere” yang artinya “Segera”. Jadi arti dari “Emeyodere” adalah suatu ajakan untuk segera melangkah kepada kondisi yang lebih baik lagi, terutama dalam bidang pendidikan. Ada beberapa faktor yang membuat yayasan ini didirikan, diantaranya yaitu; Pertama, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan pada sebagian masyarakat kokoda. Kedua, kurang adanya semangat belajar di kalangan anak didiknya. Hal inilah yang menjadi PR besar buat pemerintah dan instansi-instansi pendidikan untuk lebih memperhatikan dan mensosialisasikan betapa pentingnya pendidikan buat kehidupan masa depan kelak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline