Lihat ke Halaman Asli

Randi Pratama

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Patah

Diperbarui: 17 November 2019   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah serpihan kata yang tak terbaca. Tertulis tapi tak bermakna. Ditulis oleh tangan yang berjiwa melayang, terbawa angin tak tentu arah.

Tetes demi tetes butiran air mata mengalir, di pelepah pipi yang halus ini, hingga deras seperti guyuran hujan tadi malam.

Apakah dengan cara ini aku tumpahkan lelahku? Bertahan dan terus berani melawan hati. Hati yang remuk sungguh sulit dirangkai kembali.

Kairo, 17 November 2019.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline