Lihat ke Halaman Asli

Ramzy Rayhan

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Limbah Organik Kebun Kopi dengan BioAktivator Limbah Mangrove di Desa Sikunang

Diperbarui: 1 Januari 2022   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompos Hasil Fermentasi Bakteri Limbah Mangrove/dokpri

WONOSOBO- Rabu (1/12) Mahasiswa TIM Tematik KKN UNDIP di Dusun Sikunang, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo memperkenalkan bakteri fermentasi mangrove sebagai bakteri pengurai limbah organik kepada Kelompok Tani Kopi sebagai solusi pengolahan limbah organik di perkebunan kopi. 

Hal tersebut dikarenakan perkebunan kopi di Desa Sikunang masih tergolong baru dan sedang melakukan perluasan lahan perkebunan. Perluasan lahan perkebunan tersebut menghasilkan hasil samping limbah berupa limbah organik rumput dan tanaman liar.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip, Ramzy Rayhan yang berasal dari jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dengan dosen pembimbing Bapak Fahmi Arifan, S.T.,M.Eng., dan Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M.T., mencoba membuat kompos organik dengan memanfaatkan limbah organik kebun kopi sebagai bahan pengomposan yang difermentasi dengan menggunakan bakteri fermentasi limbah mangrove.

"Limbah organik dari kebun kopi seperti rumput dan tanaman liar dapat dikumpulkan dan dimasukkan kedalam komposter untuk nantinya dilakukan pengomposan dengan bakteri fermentasi mangrove" ujar Ramzy Rayhan, mahasiswa Tim Tematik KKN Undip Desa Sikunang.

Proses pengolahan kompos ini juga terbilang mudah, bahan yang digunakan yaitu limbah organik, kompos starter, dan bakteri fermentasi limbah mangrove. 

Pembuatan dilakukan dengan pemotongan limbah organik hingga berukuran 3-5 cm, lalu dicampurkan dengan kompos starter, kemudian disemprotkan dengan larutan bakteri fermentasi limbah mangrove. Lama waktu pengomposan berlangsung selama 3-4 minggu. Dilakukan penyemprotan larutan bakter fermentasi setiap 3 hari sekali.

"Diharapkan dengan adanya pengolahan limbah organik tersebut dapat memberikan solusi masalah limbah organik yang ada di perkebunan kopi, dan kompos yang dihasilkan dapat dignakan dalam penanaman kopi," ujar Ramzy Rayhan, mahasiswa KKN Tim Tematik Undip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline