Lihat ke Halaman Asli

Ryas Ramzi

Mahasiswa

Memahami Ulang Makna Jihad

Diperbarui: 31 Agustus 2023   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jihad. Sumber: pexels.com

Konsep jihad dalam Islam telah lama menjadi fokus perdebatan intens di seluruh dunia. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan kekerasan, ekstremisme, dan konflik bersenjata. Akan tetapi, di balik pandangan tersebut, tersembunyi keragaman makna dan dimensi yang lebih dalam tentang esensi jihad.

Jihad adalah istilah yang kompleks, mencakup spektrum yang jauh lebih luas daripada sekadar konflik fisik. Untuk memahami jihad dalam konteks Islam kontemporer, diperlukan pendekatan yang kontekstual dan bijaksana.

Pada awalnya, konsep jihad muncul dalam konteks perjuangan fisik melawan ancaman eksternal terhadap umat muslim. Akan tetapi, perluasan konsep ini terjadi seiring perkembangan Islam sebagai agama berkembang dalam berbagai aspek.

Selama berabad-abad, konsep jihad mengalami interpretasi yang beragam, bahkan mengalami peyorasi makna. Di satu sisi, beberapa pemikir dan kelompok telah menggunakan jihad sebagai dasar untuk membenarkan aksi militer atau tindakan ekstrem atas nama agama.

Di sisi lain, banyak tokoh dan pemimpin Islam telah menekankan dimensi spiritual dan moral jihad, yang melibatkan pertempuran internal melawan hawa nafsu dan usaha memperbaiki diri secara pribadi. Bukan jihad seperti di sisi pertama.

Ketidakpahaman mengenai konsep jihad telah mengakibatkan stigmatisasi yang merugikan, baik bagi umat muslim maupun persepsi umum tentang Islam. Media sering kali membuat framing konsep jihad sebagai kata ganti untuk "kekerasan" atau "perang". Framing seperti ini yang mendistorsi makna asli dari jihad dan menciptakan kesenjangan antara umat muslim dan umat beragama lain di dunia.

Lalu, apa sebenarnya makna jihad?

Dalam Al-Quran, konsep jihad berkaitan dengan konsep usaha keras dalam menghadapi tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan keagamaan. Q.S Al-Baqarah ayat 195 menggarisbawahi pentingnya jihad atau berusaha keras dalam mencari rida Allah tanpa mengabaikan kebaikan sosial dan etika.

Pertama, jihad an-nafs atau pertempuran melawan diri sendiri.

Salah satu dimensi yang sering kali dilupakan dalam pembahasan jihad adalah jihad an-nafs, yaitu pertempuran melawan diri sendiri. Jihad ini merupakan perjuangan internal untuk mengatasi hawa nafsu, dorongan negatif, dan ego yang dapat menghalangi individu dari pertumbuhan spiritual dan moral.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline