Kita tahu bahwasaannya membangun revolusi Pendidikan dengan merubahanya suatu pemikiran serta tingkah laku yang kearah membangun struktural perubahan sosial budaya, dimana Pendidikan hanya dilakukan oleh orang tua/keluarga kepada anaknya melalui Pendidikan-pendidikan no-formal yang hanya dimana anak dibentuk karakter dalam segi arahan yang mambangun nilai-nilai norma seperti religius, kejujuran, mandiri, kerja keras,peduli sosisal.
Orang tua/keluarga adalah Pendidikan pertama bagi anak yang membuat pola pikir anak dibentuk, mulai dari cara bicara yang baik serta memberikan pemilihan mana yang baik ataupun yang buruk pada proses kehidupan.
Anak-anak adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya sendiri, yaitu kekuatan hidup lahir dan hidup batin mereka, semakin berkembangnya pola pikir orang tua yang menjadikan anak lebih baik semua pendidikan diberikan tanggung jawab kepada oang tua tambahan atau yang disebut guru.
Melalui Pendidikan formal semua pengajaran sesuai tuntukan bagi anak untuk melakukan perubah-an guna membangun bangsa secara sistematis dan sistemik ke arah yang lebih baik dengan cara melihat ke keadaan yang tidak dikehendaki saat ini dan kemudian menentukan tujuan serta langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang dikehendaki di masa yang akan datang sebagai koreksi terhadap kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu dan harapan digantungkan agar kehidupan yang akan datang lebih menyenangkan, lebih demokratis, lebih merakyat, dan lebih manusiawi dibanding yang ada sekarang.
Perubahan demi perubahan pendididkan mulai tersetruktur dengan adanya Pendidikan kemerdekaan pada diri manusia akan menyadari hak-nya sebagai manusia yang berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat disekitar, kemerdekaan itu bisa membuat berdiri sendiri, tidak tergantung kepada orang lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri. Dengan demikian, kemerdekaan itu berarti manusia sebagai mahkluk individu dan sekaligus sosial dapat mengatur ketertiban hidupnya dalam berhubungan dengan kemerdekaan orang lain.
Pandemik covid-19 membuat dampak perubahan Pendidikan mulai adari cara pengajaran cara berinteraksi siswa dan guru, serta pada proses pembelajaran dengan virtual atau proses pembelajaran tidak secara langsung yang dimana dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang banyak menggunakan alat komunikasi berbasis sosial media.
Supaya pembelajaran teteap berlangsung, tidak hanya itu saja yang berdampak pada proses pembelajaran tetapi guru dituntut untuk bisa mengelola media pembelajaran berbasis sosial media seperti media pembelajaran menggunakan Aplikasi perangkat lunak mulai dari Zoom Us, Google Meet, Classroom, serta guru membuat video pembelajaran yang membuat siswa tidak jenuh dan bosan pembelajaran yang hanya melihat tulisan tanpa adanya penjelasan dari guru yang membuat siswa menarik dalam proses pembelajaran.
Kesulitan pada proses pembelajaran sekarang oleh guru-guru dengan menggunakan media perangkat lunak serta kekurangan pada SDM disekolahnya yang berada di daearah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) merupakan daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia, pada dasarnya ada 122 wilayah di Indonesia yang masuk dalam wilayah 3T salah salas satunya wilayah Kabupaten lebak, Provinsi banten terutama pada wilayah selatan yang perbatasan antara pandeglang dan jawa barat yaitu dengan kabupaten sukabumi, Yang dirasakan baru-baru ini oleh dimana kemendikbud membuat usulan pada programnya yaitu program Kampus Merdeka yang dimana semua mahasiswa untuk mengajar disekolah siswa-siswa disekolah Dasar (SD) terutama yang dimana membantu guru-guru di Daerah 3T, dimanan Program ini pertama dilaksanakan pada tanggal, 9 februari 2021 oleh kemendikbud yang bekerja sama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.
Menurut Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. selaku Dirjen Dikti mengungkapkan bahwa saat ini kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Para mahasiswa yang saat ini belajar di Perguruan Tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H