Lihat ke Halaman Asli

Resume Peran Munasabah Sebagai Instrumen Penafsiran Al-Qur’an

Diperbarui: 9 November 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku                : Diskurus Munasabah Al-Qur’an dalam Tafsir Al-Mishbah

Penulis             : Dr. Hasani Ahmad Said, M.A.

Penerbit          : AMZAH

Perihal             : Resume buku Diskurus Munasabah Al-Qur’an dalam Tafsir Al-Mishbah hal 1-80

Peresume        : Rama Zikriyadi, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ekonomi dan  Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan A Semester 1, NIM: 11150840000005

 

A. Munasabah dalam Kajian Al-Qur’an

Kajian tentang munasabah berawal dari kenyataan bahwa sistematika urutan ayat-ayat atau surah-surah Al-Qur’an. Kendati demikian, setiap kali ayat turun, Nabi member i tahu tempat ayat-ayat itu dari segi sistematika urutannya dengan ayat-ayat atau surah-surah yang laiinya sambil memerintah sahabatnya untuk menulisnya. Dalam Al-Qur’an, ada beberapa indikasi yang mempunyai sinyal kuat yang menunjukan bahwa Al-Qur’an adalah satu kesatuan yang memiliki keserasian (munasabah). Misalnya

 

“maka tidakakah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur’an? Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya” QS.An-Nisa : 82

 

 

“Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang MahaBijaksana, MahaTeliti” QS.Hud : 1

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline