Lihat ke Halaman Asli

Ramos Mangihut Yemima Siahaan

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Covid-19 Belum Usai, Masih Ada Kesehatan yang Harus Dijaga di Tengah Beraktivitas

Diperbarui: 19 Juni 2023   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana pasar jalanan di Jln. Merdeka, Depok, Minggu (18/06/2023). Di masa transisi, ada yang memakai masker, ada yang tidak. Foto: Dokumen Pribadi.

Di sebuah Minggu pagi (18/06/2023), masyarakat Depok menikmati ramainya pasar jalanan yang biasa digelar setiap hari Minggu sepanjang Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok. Di pasar jalanan ini, ada yang memakai tetap memakai masker, dan ada juga yang sudah tidak menggunakan masker mengingat sudah longgarnya aturan kesehatan oleh pemerintah. 

Sebagaimana dilansir dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, pemerintah berdasarkan arahan dari presiden Joko Widodo mulai melonggarkan aturan protokol kesehatan dan aturan pembatasan lainnya dalam pencegahan pandemi Covid-19, sebagaimana yang diucapkan juga oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rabu (17/05/2022) dalam sebuah jumpa pers. 

Namun meski demikian, bukan berarti masyarakat bebas beraktivitas dan diperbolehkan lengah, sebab nyatanya pandemi masih ada dan kasus aktif Covid-19 masih meningkat. Berdasarkan analisis data Covid-19 per 11 Juni 2023 dalam situs covid19.go.id, jumlah kasus aktif meningkat sebanyak 0,15% dan penambahan kasus sebanyak 111 kasus.

Menyikapi hal ini, ada mindset yang harus dimiliki masyarakat.

Bangun Kebiasaan Hidup Higienis

Dr. Ayland adalah dokter umum yang melakukan praktek di klinik pribadinya di sebuah perumahan di daerah Depok, Jawa Barat. Sebagai dokter umum yang melayani masyarakat dan penduduk perumahan sekitar, dr. Ayland turut mengutarakan kekhawatirannya terhadap Covid-19.

"Meski sekarang aturan pemerintah terhadap Covid-19 sudah lebih longgar, nyatanya WHO belum benar-benar meresmikan pandemi sudah berakhir," ujar dr. Ayland ketika diwawancarai di kliniknya pada Rabu (14/06/2023). "Agaknya orang-orang lupa kalau Covid-19 masih ada, jadi persepsi di masyarakat seperti 'Ah, udahlah, Covid apa sih, udah nggak ada' padahal masih ada dan belum dinyatakan resmi hilang."

dr. Ayland ketika diwawancarai di kliniknya, Rabu (14/06/2023). Foto: Dokumen Pribadi.

Namun bukan berarti pula Covid-19 tidak akan hilang. Dr. Ayland menyatakan bahwa jika melihat Covid-19 sebagai "fenomena pandemi", maka akan ada saat dimana masa pandemi Covid-19 berakhir, tetapi jika melihat Covid-19 sebagai "penyakit", Covid-19 tidak akan pernah hilang. Perumpamaannya sama seperti penyakit TBC atau tifus yang tetap ada di kehidupan manusia sebagai penyakit yang bisa menyerang kapan saja, tetapi di saat yang bersamaan juga bisa dicegah. Oleh karena itu, harus ada sikap yang diambil masyarakat.

"Kesadaran masyarakat itu penting. Pelajaran apa, sih, yang bisa kita ambil dari pandemi? Kita, kan, harusnya aware terhadap kesehatan dan kebersihan. Paling utama itu kebersihan," tutur dr. Ayland. "Cuci tangan, makan makanan yang bergizi, bukan makan yang sembarangan di pinggir jalan. Yang paling utama adalah higienis, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline