DI tengah gonjang-ganjing politik kontemporer terkait perkembangan di tubuh Partai Golkar yang disertai tudingan adanya “cawe-cawe” Jokowi, satu isu lain yang tak kalah menarik dan menjadi sorotan masyarakat saat ini adalah isu pencalonan Anies Baswedan.
Isu pencalonan Anies untuk jabatan gubernur Jakarta periode mendatang ini menggiring orang kepada pertanyaan: bagaimana wajah sesungguhnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini dikenal kental dengan politik dakwah dengan segala atribut keislamannya.
Apakah PKS selaku Parpol yang berawal dari gerakan aktivitas dakwah Islam ini tak ada bedanya dengan parpol lain, pragmatis?
Jika pragmatisme politik secara bebas dapat diartikan sebagai orientasi parpol yang cenderung jangka pendek, tanpa mempertimbangkan aspek ideologis/ jangka panjang, keputusan PKS meninggalkan Anies dalam pencalonan gubernur dapat disebut berorientasi jangka pendek.
Aspek aspek ideologis seperti kesamaan visi, misi, dan aspek ideologis lainnya terkait cita-cita serta praksis pembangunan yang bermuara kepada keadilan untuk rakyat, menjadi terabaikan.
Demikian juga hubungan baik selama ini, sejak 2017, yang melahirkn kondisi saling menguntungkan, yang melatari PKS bersama PKB dan Nasdem mencalonkan Anies pada Pilpres baru lalu.
***
Harus diakui, isu ini tak hanya menarik perhatian warga Jakarta, tapi juga secara nasional, mengingat posisi Anies Rasyid Baswedan di kancah perpolitikan tanah air.
Bukan hanya sebagai mantan Gubernur Jakarta, Anies adalah tokoh nasional, mantan menteri dan mantan calon presiden yang sudah menunjukkan kapasitas dan kapabilitas dirinya.
Anies diputuskan sebagai bakal Cagub oleh DPP PKS 20 Juni 2024, deklarasi pasangan Anies Sohibul Imam sehari kemudian, walau sebelumnya PKS sudah dirayu Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menawarkan posisi bakal cawagub.
Karenanya, agak aneh dan terasa janggal bagi masyarakat luas, ketika mendengar tiba-tiba saja Anies Baswedan bakal ditinggalkan begitu saja. Argumen untuk isyarat selamat tinggal ini pun hanya karena masalah teknis.