Lihat ke Halaman Asli

Terimakasih

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Umur telah memakan segalanya

Ketika aku hanya bisa diam

Kursi malas menemaniku

mengingat semua masa lalu

Gelap gulita terasa

Masa lalu akan sebuah kafanaan

Air mata sesal tiada guna lagi

Menatap keadaaku saat ini

Aku memang punya segalanya

Tapi satu yang tidak aku punya

Kepastian akan sebuah penantian

Berdiam adalah alamku saat ini

Tapi suara itu merubah segalanya

Azan memanggiku kala itu

Mengajakku berserah penuh

Bibir memohon ampun

Hati penuh was-was

Bicara dan dekat kembali kepada-Nya

Terimakasih karena sudah menerimaku

Masuk ke dalam rumah-Mu kembali

Hati tenang penuh harapan

Aku tidak lagi menunduk malu

Aku siap untuk ini semua

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline