Lihat ke Halaman Asli

Dimana Ada Kemauan, Disitu Ada Jalan (Kisah Seorang Pelaut)

Diperbarui: 4 April 2017   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah pria lulusan SMA pada tahun 1994, melanjutkan kuliah di Akademi Maritim Veteran Republik Indonesia Makassar pada tahun yang sama, mengambil jurusan teknika adalah pilihan saya karena rasa keingintahuan yang tinggitentang permesinan. Sebenarnya pada waktu menamatkan SMP di tahun 1991 saya mendaftar di sekolah pelayaran dasar BPLPD (Balai Pendidikan Dan Latihan pelayaran dasar) Barombong dengan jurusan yang sama, namun kedua orang tua saya tidak mengizinkan karena pada waktu itu usia saya baru beranjak 15 tahun, dan praktis setelah melalui dua semester saya harus melanjutkan masa prola (proyek laut) pada usia 16 atau menjelang 17 tahun, Artinya I will spend my sweet seventeenth at sea.

Anyway, keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pelaut tidak menyurutkan niat saya, setelah menamatkan SMA pada tahun 1994 kembali saya mendaftar pada sekolah pelayaran tingkat akademi, dan AMI VETERAN RI adalah pilihan yang tepat menurut saya pada waktu itu. Setelah melalui empat semester akhirnya saya melanjutkan semester lima dan enam sebagai taruna prola (proyek laut) pada perusahaan Bogasari Flour Mills, dimana saya di tempatkan pada kapal bulk carrier dengan bobot mati 41.336 ton bernama MV. Bogasari Lima, sebagai seorang cadet pada waktu itu merupakan kebanggaan tersendiri bisa belajar dan bekerja pada kapal sebesar itu dan mendapatkan uang saku US$ 60 setiap bulannya dari perusahaan. Saya menghabiskan waktu belajar, bekerja dan menyusun skripsi di kapal tersebut selama satu tahun dan sempat berkeliling hampir semua pelabuhan di Australia dan Canada.

Setelah menyelesaikan masa prola dan melalui rangkaian ujian skripsi serta ujian Negara yang di selenggarakan oleh Badan Penyelenggara Ujian Kepelautan Indonesia di BPLP (Balai Pendidikan Dan Latihan Pelayaran) Makassar , akhirnya pada oktober 1998, saya menyelesaikan pendidikan dan berhak menyandang gelar perwira mesin kapal yang pada waktu itu di kenal dengan nama AMK-A (Ahli Mesin Kapal Kelas A). Sejak saat itu saya memulai karier sebagai pelaut dengan jabatan perwira mesin kapal tingkat tiga (Masinis tiga) dan bekerja pada perusahaan pelayaran mulai dari pelayaran domestic hingga sejak tahun 2001 sampai sekarang bekerja pada perusahaan pelayaran Internasional.

Bersambung…

(Kingston-Jamaica , August 22,2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline