Lihat ke Halaman Asli

Tips Menahan Lapar Ketika Berpuasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persiapan mengatasai lapar ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Pengalaman ini sudah sejak beberapa tahun terakhir saya amalkan di lingkungan keluarga kami.

Lapar, adalah suatu hal yang biasa bagi kita yang namanya manusia. Apalagi ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, rasa lapar yang mendera pada setiap orang sangatlah berbeda. Maksudnya, rasa lapar antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda tingkat rasa laparnya. Ada yang beberapa jam setelah kenyang setelah makan, kemudian tidak berapa lama rasa lapar menyerang kembali setelah dua atau tiga jam kemudian.

Berkaitan dengan ibadah puasa kali ini, sudah pasti kita akan menahan lapar selama 12 jam satu hari penuh tanpa makan, minum, dan juga tanpa melakukan aktifitas yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sesuai dengan syarat dan rukun syah puasa itu sendiri.

Bagaimana cara mengatasi lapar yang demikian?

Melalui tulisan ini saya akan berbagi sedikit pengalaman dalam mengatasi lapar yang tidak menentu tersebut. Sesuai dengan pengalaman yang sudah saya rasakan beberapa tahun terakhir selama menjalankan ibadah puasa. Adapun kiat yang sederhana dan sangat membantu adalah dengan mengkonsumsi obat cacing keluarga dosis sekali minum yang bisa di beli di apotek-apotek yang terdekat. Adapun jenis obat cacing yang dikonsumsi sebaiknya adalah jenis obat cacing keluarga yang hanya dikonsumsi 4 kali dalam satu tahun. Obat ini hanya sebagai pentralisir bakteri-bakteri dan parasit yang terdapat dalam lambung yang merugikan bagi tubuh manusia terutama gizi dan nutrisi makanan yang dihasilkan dari makanan yang kita makan sehari-hari. Karena gizi dan nutrisi yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh tubuh terganggu oleh bakteri dan parasit tadi yang menggerotinya, maka asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi sangat berkurang. Sehingga menyebabkan gangguan pada ketahanan tubuh dan cepat lapar. Indikasinya dapat dilihat dari bentuk wajah yang pucat dan cepat merasa lapar.

Cara mengatasinya dengan meminimalkan gangguan-gangguan yang ada pada lambung dengan mengkonsumsi obat cacing keluarga. Kalau saya biasanya mengkonsumsi obat cacing keluarga yang bermerek "Comb**trin" Pirantel Pamoat dengan dosis 250 Mg. Bentuknya terdiri dari dua buah bentuk tablet, dan dapat dibeli di apotek-apotek terdekat. Obat ini hanya berfungsi seperti halnya obat cacing biasa untuk membasmi bakteri dan parasit yang terdapat di dalam lambung pencernaan kita.

Dengan memakan obat cacing keluarga yang seperti ini, maka gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat bertahan lama dan diperuntukkan khusus dikonsumsi oleh tubuh kita karena berkurangnya bakteri dan parasit yang ikut menggerogoti asupan gizi dan nutrisi ke dalam tubuh.

Dengan berkurangnya bakteri dan parasit yang menggerogoti makanan yang menghasilkan gizi dan nutrisi, maka jumlah gizi dan nutrisi yang di asup oleh tubuh sepenuhnya masuk dan di asup untuk kepentingan dan ketahanan tubuh kita. Sehingga hal ini akan berfungsi sebagaimana yang seharusnya, karena tidak bocor (terbagi) oleh penyebab-penyebab yang kita bicarakan di atas.

Pada dasarnya semua manusia yang sehatpun memiliki bakteri dan parasit yang terdapat di dalam lambung sebagai parasit yang ikut serta menggerogoti gizi dan nutrisi yang kita konsumsi dari hasil nutrisi yang kita makan dan minum setiap harinya.

Manfaatnya selain mengatasi rasa lapar.

Disamping mengatasi lapar dan membuat tubuh kita lebih sehat, ada manfaat samping yang sangat layak untuk diperhatikan. Yaitu dapat menghilangkan bau nafas yang tidak enak dari mulut. Karena lambung bersih dari bakteri dan parasit yang merugikan tadi. Mulut kita akan terhindar dari bau yang tidak sedap. Nafas akan terasa lebih segar. Tubuh kita juga akan terasa lebih kuat dan sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline