Lihat ke Halaman Asli

Kakek Seorang Pahlawan, Benarkah Pak?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berkaitan dengan hari pahlawan, Kamis 10 November 2011 ini, anak saya dan teman-teman sekolahnya yang masih duduk di kelas tiga SMP, bertugas menjadi anggota PASKIBRA (Petugas Pengibar Bendera) mengadakan upacara pengibaran bendera hari pahlawan di sekolahnya. Mereka antara satu dengan yang lainnyapun tidak melupakan kisah-kisah masa lalu oleh kakek-kakek mereka yang konon adalah pejuang di masa  zaman kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Dulu, ketika saya masih di sekolah dasar, pada Peringatan Hari Pahlawan yang ketika saya dan kawan kawan seangkatanpun wajib untuk mengikuti upacara mengenang pahlawan-pahlawan nasional, entah karena kakek saya yang adalah sorang pejuang atau kakek teman-teman seangkatan  memang benar-benar pejuang.

Tapi anak saya bertanya kepada saya : “Pak, kakek kita pejuang ya?”

dan saya hanya berkata : ‘ya nak, kakek kamu pejuang untuk keluarganya dan beliau pahlawan untuk keluarga kita’,

dan akhirnya membuat anak saya bingung, ‘kok di pelajaran sejarah tidak ada kakeknya? kakek berjuang di mana, Pak ?",

ya !  itulah, saya  juga jadi sulit untuk menjelaskan kepada anak saya.

Tapi seyogianyalah kita sebagai anak bangsa tetap bangga dengan pahlawannya. Selamat Hari Pahlawan. Jasamu tak akan pernah kami lupakan dan pasti akan kami tanamkan kepada anak-anak kami untuk selalu bangga dengan para pahlawannya. Dan akan kami tanamkan sifat-sifat dan jiwa kepahlawanan kepada mereka untuk meneruskan perjuangan dan cita-citamu demi bangsa dan tanah air kita yang tercinta ini. Merdeka - Merdeka - Merdeka !!!

Yogyakarta - Selamat Hari Pahlawan.

...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline