Lihat ke Halaman Asli

Ramlan Darmansyah 1701110367

https://www.kompasiana.com/ramlandarmansyah17011103674931

Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Desa Pulau Busuk

Diperbarui: 21 November 2020   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar.1 Aktivitas Menangkul di Sungai Kuantan

Kearifan lokal sering dikaitkan dengan nilai-nilai atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Kearifan lokal juga sering dikaitkan dengan kebudayaan atau kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang acapkali dilakukan oleh masyarakat pedesaan bahkan masyarakat pedalaman,  merupakan suatu bentuk kearifan lokal, jika dia dikaitkan dengan kehidupan sosial sehari-hari. 

Kearifan lokal dapat dilihat dari beberapa sudut pandang mulai dari tradisi adat, mata pencaharian, perilaku sampai dengan lingkungan hidup. Seringkali terkadang kearifan lokal muncul dalam Masyarakat Hukum Adat, Masyarakat Pesisir, Masyarakat Aliran Sungai dan Masyarakat yang terikat dalam suatu norma kehidupan.

Begitu hal nya dengan Masyarakat lokal Desa Pulau Busuk, Daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Desa ini terletak dipinggir Sungai Kuantan Singingi, dimana kebiasaan masyarakat lokal yang bermata pencaharian yaitu nelayan dalam arti kata menangkap ikan jenis air tawar, merupakan salah satu kegiatan sehari-hari yang dapat mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat Desa Pulau Busuk, menjadi seorang nelayan merupakan salah satu mata pencaharian yang tak bisa lepas dari kehidupan mereka. Mulai dari memancing, menjala, mengangguk sampai dengan yang namanya menangkul .

Menangkul merupakan kebiasaan Masyarakat Desa Pulau Busuk, Kabupaten Kuantan Singingi ini. Pada saat musim ikan yaitu pertengahan tahun pada Bulan Maret, April dan Mei,  rata - rata Masyarakat Desa Pulau Busuk muali berbondong-bondong untuk mencari ikan di Sungai Kuantan. Salah satunya menangkul dengan menggunakan cara yang sangat tradisional.

Tangkul adalah alat menangkap ikan berbentuk jaring, dimana keempat sisinya diberi buluh atau bambu sebagai tonggak nya untuk membuat jaring seperti wadah. Kemudian jaring yang sudah diberi buluh disambungkan ke satu tonggak buluh besar sebagai pemegang Tangkul tersebut. Alat yang digunakan memang sangat tradisional, akan tetapi begitulah keseharian masyarakat Desa Pulau Busuk dalam mencari ikan di pinggiran Sungai Kuantan Singingi.

Menangkul dan menangkap ikan merupakan salah satu fenomena kearifan lokal yang dapat diperlihatkan oleh masyarakat Desa Pulau Busuk , Kabupaten Kuantan Singingi. 

Dengan cara menangkul dan cara tradisional lainnya maka, Masyarakat Desa Pulau Busuk sudah menjaga nilai-nilai Kearifan Lokal. Mulai dari kebudayaan tradisional, lingkungan hidup yaitu aliran sungai serta kehidupan didalam air sungai. Dari pada harus menggukanan cara racun, pukat harimau dan yang merusak lainnya.

Pekanbaru, 21 Nov 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline