Lihat ke Halaman Asli

Faktor Sebuah Negara bisa Maju

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13639523341342647225

David Smick, seorang pendiri majalah ekonomi terkemuka dunia The International Economy dalam bukunya The World is Curved (2008) mengemukakan bahwa bumbu utama kesuksesan bagi pribadi ataupun perusahaan yang mau maju adalah terobosan inovasi.

Bagi sebuah negara, inovasi yang dilakukan oleh masyarakatnya dan dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan terobosan baru bagi perekonomian negara tersebut. Smick, yang juga pakar strategi keuangan global mengutip sebuah studi yang berjudul “Where is The Wealth of Nations?[i]”. Latar belakang studi ini mempertanyakan faktor apa yang membuat negara-negara maju bisa sukses secara ekonomi sedangkan ada negara-negara yang mempunyai sumber daya sangat besar namun masuk dalam kategori negara kurang maju ?

Dalam kesimpulannya, studi itu menyebutkan bahwa negara maju bisa memanfaatkan dan menikmati sumber daya yang dinamakannya “kekayaan yang tak tampak”. Salah satu kekayaan tersebut adalah penghargaan terhadap kreativitas. Hal serupa disampaikan Evans (2004) yang menyatakan “Masa depan kita bergantung pada terobosan inovasi. Betul, kita harus mengimplementasikan dan mengembangkan posisi terdepan dengan efisiensi, tetapi dalam proses manajemen itu jangan pernah kehilangan visi yang menciptakan hal itu, atau posisi terdepan pastinya akan hilang.”

Inovasi adalah sesuatu yang melekat dalam diri. Di zaman yang tidak tentu ini, seringkali ketika perusahaan bangkrut dan harus mem-PHK para pekerjanya, dunia seakan mau runtuh. Para pekerja melakukan demo, frustasi dan bingung harus mencari nafkah ke mana lagi. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang mempunyai inovasi.

[i] World Bank (2006)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline