Lihat ke Halaman Asli

Ramid Masyutie

freelancer

China, Buka Tutup Sekolah di Masa Pandemi

Diperbarui: 19 Februari 2021   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto : Barcroft Media / Getty Images Para siswa Sekolah Menengah Atas mencuci tangan dengan pembersih sebelum masuk sekolah di Beijing, 27 April 2020.)

Di tengah-tengah negara lain, gamang untuk membuka sekolah, China mengambil risiko buka tutup sekolahnya,

China menyadari pentingnya sekolah bagi generasi bangsanya. Penutupan yang terlalu lama, akan menyebabkan hilangnya generasi pintar.

Wuhan adalah ibu kota provinsi Hubei, kota terpadat penduduknya. Negeri ini memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou yang selalu sibuk.

Wuhan mengumumkan kuncian pertama ( lock down ) virus corona yang menjadikan kota itu menjadi macet (hampir ) hanya dalam waktu semalam bagi 11 juta penduduknya.

Kuncian atau lockdown di kota Wuhan saat itu berlangsung selama 76 hari.

Lima belas kota lain segera menyusul, dan pada puncaknya, karantina China meluas ke 20 provinsi dan wilayah , menurut Wall Street Journal. 

Karena tindakan penguncian, sekitar 200 juta siswa beralih ke pembelajaran online pada bulan Februari 2020 Washington Post melaporkan.

Sekolah mulai dibuka kembali di kota-kota terbesar di China pada tanggal 27 April 2020 Cina.

Siswa dan staf semuanya harus menjalani tes virus sebelum masuk  kelas, dan kampus telah didesinfeksi dan dibersihkan.

Dalam persiapan untuk pembukaan kembali, beberapa sekolah mengatur jarak meja mereka dan  ukuran kelas yang lebih kecil, menurut media lokal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline