Di saat saat dunia optimis akan perkembangan mobil listrik Presiden Toyota Motor mengeluarkan pernyataan yang berbeda.
Menurutnya seperti yang diberitakan thairat on line news, Januari mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik (EV) yang berlebihan menyebabkan industri otomotif akan runtuh .
Presiden raksasa mobil Jepang yang berusia 64 tahun itu membuat komentar dalam siaran persnya sebagai Presiden Asosiasi Produsen Mobil Jepang yang juga dilansir Wall Street Journal.
Akio Toyoda menyarankan agar peralihan mendadak ke mobil listrik tidak terjadi dalam waktu singkat, alasannya karena masih kurangnya ketersediaan daya cadangan listrik .
Ia mengklaim, sebagian besar pembangkit listrik di planet ini masih menyebabkan polusi besar dan kesulitan mendapatkan listrik untuk kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dunia masih menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batubara , energi gas alam atau bahkan menghasilkan listrik dengan mesin diesel yang besar yang semuanya mempengaruhi lingkungan .
Semakin banyak mobil EV yang kita buat, semakin banyak karbon dioksida yang meningkat diudara," kata Toyoda yang mengacu pada emisi yang dihasilkan oleh jenis pembangkit listrik tertentu.
"Jika seorang politikus berkata '..kita singkirkan semua mobil yang menggunakan bensin.' Apakah mereka sepenuhnya memahami hal itu ?' sindirnya .
Toyoda juga mengatakan, Jepang sedang mempertimbangkan larangan penjualan mobil yang menggunakan mesin pembakaran dalam baru pada pertengahan 2030-an karena mobil listrik di Jepang akan membuat produksi listrik di pulau Jepang tidak mencukupi permintaan.
"Model bisnis industri otomotif saat ini akan segera runtuh jika perubahan yang tidak memiliki rencana yang cukup baik untuk mendukung penyediaan listrik yang cukup " ulangnya lagi .
Perubahan besar dalam industri otomotif global akan terjadi, karena mobil listrik akan diikuti oleh PHK jutaan pekerja .