Lihat ke Halaman Asli

Duduk Sini, Nak!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

DUDUK SINI, NAK!

Oleh: Ramdhani Nur

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Sumber gambar: http://jambitourism.co.id/"][/caption]

Jauh jalan yang harus kau tempuhMungkin samar bahkan mungkin gelapTajam kerikil setiap saat menungguEngkau lewat dengan kaki tak bersepatu

Duduk sini, Nak dekat pada BapakJangan kau ganggu ibumuTurunlah lekas dari pangkuannyaEngkau lelaki kelak sendiri*

“Mau dijadiin restoran?”

“Ya. Pemberi modalnya sudah setuju dengan harga yang ditawarin.”

“Pasti lebih menguntungkan.”

“Semoga begitu.”

“Aku ambil barang-barangku dulu.”

Sorry, Mar. Aku ikut prihatin, aku nggak bisa berbuat apa-apa lagi. Counter dan service hape baru semakin banyak di daerah sini. Modal mereka besar, sementara tempat kita semakin sepi. Daripada terus merugi mending banting usaha.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline