Pasti kalian pernah dengar nama merek Indomie. Indomie adalah salah satu makanan instan terkenal di Indonesia yang diproduksi oleh Indofood CBP, salah satu produsen mi instan terbesar sedunia yang mempunyai puluhan pabrik di berbagai negara. Faktor-faktor mengapa Indomie sangat terkenal adalah kualitas rasa yang lezat, mudah disajikan, dan adanya sejak tahun 70-an.
Tapi, pernah tidak kalian ragu-ragu jika Indomie merupakan makanan sehat atau tidak? Apakah kandungan-kandungan di Indomie aman untuk dimakan setiap hari? Berikut adalah bumbu-bumbu dan kandungan yang tertulis di bagian belakang bungkus Indomie:
Indomie terdapat beberapa bahan utama yang digunakan saat pembuatannya, yaitu tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil, pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (Tartrazin CI 19140), dan antioksidan (TBHQ).
Bumbunya terbuat dari gula, garam, MSG, bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, perisa identik alami ayam (penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilat), bubuk lada, dan vitamin. Lalu, minyak yang digunakan terbuat oleh minyak nabati dan bawang merah, dan kecap manisnya dibuat menggunakan gula (yang mengandung sulfit), dan air.
Dari penulisan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pada umumnya, Indomie dalam proses pembuatannya dicampur dengan berbagai zat kimia dan zat aditif, seperti MSG. Zat-zat tersebut di atas sebenarnya tidak terlalu berdampak buruk, tetapi dengan mengkonsumsi Indomie saja setiap hari, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi.
Kandungan yang tertulis di bagian belakang bungkus Indomie, menunjukkan angka kecukupan gizi. Setiap porsi Indomie mengandung 390kkal energi, 8g protein, 17g lemak total, 11g lemak jenuh, 0mg kolesterol, 52g karbohidrat, 8.5g gula, dan 830mg natrium. Indomie juga mempunyai faktor positif jika dikonsumsi dengan benar, yaitu sebagai salah satu sumber energi tubuh, dan mengandung mikronutrien penting.
Jadi, apakah Indomie sehat atau tidak sehat? Tergantung pengonsumsiannya. Jika dibatasi, tidak akan berdampak buruk. Tetapi, mengkonsumsi Indomie setiap hari tidak disarankan, karena mie instan termasuk jenis makanan ultra proses yang mengandung pengawet, karbohidrat, lemak jenuh, dan garam atau natrium yang tinggi, dimana kandungan-kandungan tersebut dapat memicu penyakit serius.
