Media merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. hampir setiap saat manusia menggunakan media, baik media cetak ataupun media elektronik.
pada dasarnya, media merupakan sarana komunikasi yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat secara luas, sehingga masyarakat dapat menerima informasi secara serentak. media sendiri dapat di artikan sebagai alat komunikasi yang mampu mempengaruhi pola kehidupan manusia.
pada dasarnya media memiliki 4 (empat) fungsi utama yaitu, "fungsi informasi, fungsi mendidik, fungsi hiburan, dan fungsi kontrol sosial" (Karling). selain itu media juga memiliki syarat yaitu, "Independent, Aktual, universal." (Burgon & Huffner, 1994). namun seiring dengan perkembangannya banyak pemilik media yang melupakan fungsi media tersebut.
perkembangan media saat ini tidak dapat dipisahkan dari kebebasan pers, hal tersebut mendorong media untuk cenderung berorientasi bisnis dan melupakan fungsi utamanya. sehingga hari ini terlepas apakah kita sadar atau tidak, media cenderung memberitakan hal yang bersifat komersial, serta propaganda-propaganda termasuk dibidang Politik untuk keuntungan dan kepentingan pemilik media.
contoh kecilnya adalah pilpres (Pemilihan Presiden), Media menjadi alat yang paling ampuh untuk mengangkat bahkan menjatuhkan salah satu calon. sudah menjadi rahasia umum, jika hari ini media berlomba-lomba untuk memberitakan keberhasilan calon yang mereka usung dan tidak sungkan untuk memberitakan keburukan calon yang menjadi lawan mereka. hal ini tentunya bertentangan dengan fungsi utama dari media, namun dengan dalih kebebasan Pers media dengan leluasa melakukan hal tersebut.
selain itu semakin banyaknya pemilik media yang terjun kebidang politik, diantaranya Abu Rizal Bakrie (TV-One, ANtv, dan Viva News), Surya Paloh (Metro Tv), Hari Tanoe (MNC Group : RCTI, MNCtv, Global Tv), Dahlan Iskan (Jawa Pos Group : 80 Surat kabar, 40 Percetakan, J-Tv, Batam Tv, Riau Tv). hal ini tentunya berimbas pada pemberitaan media yang tidak seimbang dan membuat media seperti kehilangan jati dirinya.
seharusnya media lebih arif dan bijaksana dalam melakukan proses penyebaran informasi kepada masyarakat, sebab secara perlahan namun pasti media akan membentuk pola pikir atau cara pandang masyarakat tentang bagaimana melihat seseorang dan kehidupannya. selain itu media juga selayaknya memberikan informasi yang bernilai manfaat sehingga mampu mengembalikan manusia pada kodratnya sebagai mahluk sosial dan berbudaya dari pada hanya sekedar mengejar keuntungan semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H