Lihat ke Halaman Asli

Ramdan fauzi

Mahasiswa

Paling Bisa dari Secukupnya

Diperbarui: 20 Desember 2021   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lalu tinggalah kau sendiri. Ia bilang mengalir saja 

Sebagai dawai-dawai yang bertumbuh dan bergeming yang seandainya bisa petik. Tetapi hanya bisa di biarkan bergeming menari ria dalam tubuh manusia.

Kau binatang jalang yang tak bisa di lawan di sisa rindu. di kering di ambang pilu 

Di sesak dada di kering luka di ambang pilu. 

Kau dari segala cerita ini adalah igauwan yang tak henti-hentinya minta  diberi obat penenang

Sampai aku patah kaki sementara kau pura-pura mati 

Kepalaku puisi yang tidak pernah mampu membaca tanda baca di matamu 

Tanda titik ataukah tanda jeda yang berkepanjangan 

Tak pernah ada rumah 

Peta tak mengenal alamatmu 

Berkelok atau terlalu banyak persimpangan 

Jadii. Bagaimana? 

Kau yang cuma singgah atau 

Aku yang terlampau sungguh..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline