Memamerkan puluhan karya anak-anak jalanan Surabaya yang bertajuk kota impian, Himpunan Mahasiswa Planologi (HMPL) ITS menggelar aksi memperingati Hari Tata Ruang Sedunia (Hataru). Aksi yang berlokasi di taman Bungkul Surabaya tersebut memanfaatkan momen Car Free Day yang dianggap dapat menarik lebih banyak animo masyarakat, Minggu (9/10).
Mengusung tema Penataan Ruang yang Partisipatif dan Berkeadilan, Hataru diperingati setiap (8/11) dan dirayakan sejak tahun 1949. Dirayakan oleh 35 negara, Indonesia memulainya tradisi ini sejak tahun 2008 dengan tujuan agar masyarakat memahami makna pentingnya suatu tata ruang. "Berkeadilan maksudnya semua masyarakat mendapatkan manfaat yang sama, tidak melihat perbedaan," ujar Ahmad Ramdhan Muzakkiy.
Ketua Biro Kampanye Kreatif HMPL ITS ini menjelaskan sedikitnya terdapat tiga jenis acara dalam aksi ini. Yaitu pameran lukisan, photowalk yang dirangkum dalam Live Gallery, dan pembentangan banner aspirasi untuk masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, ia mengatakan gelaran ini juga menjadi kelanjutan dari pameran anggota Save Street Child Surabaya (SSCS) pada HMPL Mengajar beberapa waktu lalu. ''Jumlahnya sebanyak 27 buah karya yang dihasilkan oleh acara berdurasi empat pekan sejak Sabtu (18/10) tersebut,'' jelas pria yang akrab disapa Ramdhan ini.
Ia menyebutkan hari ini juga menjadi puncak acara sekaligus penutupan dari HMPL Mengajar. "Pada upacara penutupan, setiap anak dari SSCS akan menerima bingkisan berupa peralatan sekolah dan kaos kaki," ujar Dian Nur, salah satu panitia. Tak hanya itu, karya terbaik dari SSCS ini juga akan diberi penghargaan khusus dari panitia yang diberikan pada upacara penutupan.
Ke-27 anak juga ikut beraksi di Bundaran Bungkul dengan mengusung masing-masing karya mereka di jalanan. Turunnya peserta aksi dan anak-anak SSCS ke jalanan, dijelaskan Ramdhan menjadi agenda awal atau pembukaan dari aksi. "Tujuannya untuk menarik massa agar merapat dan menyimak," ujar Ramdhan.
Setelah itu akan ada pengarahan terkait Hataru kepada masyarakat sekitar yang melintasi taman Bungkul. "Kami mengedukasi masyarakat mengenai berbagai fungsi Hataru dan sejarah kota Surabaya kepada masyarakat di taman Bungkul," ujar Ramdhan.
Pada saat yang bersamaan juga terdapat Live Gallery yang menampilkan puluhan hasiljepretan handphone dari Instameet Surabaya. "Selama ini para photografer menampilkan bagian perkotaan dari Surabaya, kalau instameet lebih menampilkan sisi humanis dan bangunan bersejarah di Surabaya," ujar Ramdhan.
Setelah pengarahan edukasi Hataru, masyarakat juga akan diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan tanda tangan mereka pada bentangan banner putih berukuran enam kali satu meter. "Rencananya, banner akan diberikan kepada Bu Risma sebagai bentuk kontribusi dan sebagai bahan pertimbangan Bu Risma untuk pembangunan Surabaya ke depannya," ujar Ramdhan. (oti/man)
Sumber : https://www.its.ac.id/berita/14320/en
By: Redaksi ITS Online
More info:
twitter @hmplits
Galeri foto Aksi Hataru:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H