Lihat ke Halaman Asli

Ramdan

Guru Bahasa Indonesia

Jangan Tinggalkan Sastra Sunda di Era Modern

Diperbarui: 14 Maret 2023   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada zaman sekarang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan dalam mengakses segala informasi dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi, disisi lain dengan kemajuan teknologi banyak dimanfaatkan untuk sekedar hiburan dan bermain game dikalangan pelajar. Sebagai generasi muda yang harus mereka lestarikan salah satunya yaitu sastra, saat ini sastra Sunda masih rendah peminat dan masih tertinggalnya dalam mempublikasikannya. Salah satu yang harus dilestarikan dan dipertahankan dalam sastra Sunda yaitu sajak, sajak bagian dari sastra Sunda. 

Sajak tahun 1950-an masih dalam perdebatan dikalangan masyarakat Sunda, ada yang berpendapat sajak bagian dari sastra Sunda dan ada yang tidak setuju bahwa sajak bagian dari sastra Sunda. Pada saat ini sajak dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan dunia pendidikan khusunya di Jawa Barat serta dijadikan sebagai sastra Sunda yang terus berkembang dan populer. Berikut dikemukakan pengertian sajak dengan menggunakan bahasa Sunda menurut Mustappa (2014 :12).

Dina Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi IV, 2012), Sajak dihartikeunana gubahan sastra yang berbentuk puisi. 

Sedangkan menurut Ajip Rosidi dalam Mustappa(2014:12) mengemukakan bahwa Sajak dina basa Sunda teh nyaeta wangunan puisi anu lain dangding, lain sa'ir, lain sesebred, lain paparikan, sarta lain wangunan-wangunan puisi Sunda anu geus aya ngaranna.

Dengan demikian, sajak adalah gubahan sastra yang berbentuk puisi dan mementingkan keselarasan bunyi-bunyi dalam pembacaannya. Berikut adalah salah satu contoh sajak yang mudah dipahami.

Tanah Sunda

Ramdan Muhidin 17 Agustus 2020

Simkuring lahir di tanah Sunda

Tanah puseur kabudayaan

Kacapi, suling jeung angklung

Silih patembalan ngahiji nada, sangkan urang kudu ngado'a.

Simkuring cicing di suku Gunung Tampomas

Gunung Gede anu geus damai ku keris emas sakti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline