Lihat ke Halaman Asli

Konseling Online, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat ternyata membawa dampak positif yang cukup besar bagi dunia pendidikan. Hal tersebut terlihat salah satunya pada layanan bimbingan konseling yang tengah dilakukan oleh beberapa sekolah dimana guru Bimbingan dan Konseling (BK) tidak perlu lagi bertatap muka langsung dengan siswa dalam memberikan layanan BK. Guru BK dan siswa cukup duduk manis didepan komputer yang terhubung dengan internet dan komunikasi dua arah pun dapat langsung dilakukan melalui fitur chat yang disediakan oleh media sosial.

Konseling online seperti ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan layanan konseling yang dilakukan secara konvensional. Pertama, karena dilakukan secara online, maka konsultasi pun dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Guru BK cukup menyediakan waktu khusus setiap pekan dimana para siswa dapat berkonsultasi sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya. Adapun waktu yang terbaik adalah dimalam hari ketika anak maupun guru sedang berada dirumah.

Kedua, konseling online dapat mengatasi permasalahan tentang banyaknya siswa yang membutuhkanlayanan konseling. Salah satu persoalan klasik yang dimiliki oleh hampir semua sekolah adalah kurangnya guru BK. Bahkan ada sekolah yang guru BK nya merangkap sebagai staff Tata Usaha (TU) dan pembina UKS. Melalui konseling online seperti ini jumlah siswa tidak lagi menjadi masalah karena layanan BK tersebut dapat diberikan kepada beberapa siswa dalam waktu yang bersamaan.

Ketiga, remaja masa kini yang dikenal sebagai generasi digital (digital native) tentunya memiliki cara dan gaya tersendiri dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Remaja saat ini cenderung lebih suka mengutarakan isi hatinya melalui media sosial daripada menyampaikannya langsung kepada orang tua maupun guru. Dengan adanya konseling yang dilakukan secara online, diharapkan dapat benar-benar menggali kebutuhan dan semua persoalan yang tengah dihadapi oleh siswa tanpa rasa canggung maupun malu.

Keempat, karena dilakukan secara online, tidak hanya siswa yang bisa menyampaikan keluhannya namun juga orang tua. Dalam hal ini orang tua dapat berkonsultasi langsung dengan guru BK terkait permasalahan yang dialami oleh anaknya. Dengan begitu guru BK pun dapat melihat suatu permasalahan secara utuh karena melihat dari dua sisi, yaitu dari sisi orang tua dan siswa itu sendiri.

Meskipun demikian, konseling online ini bukannya tanpa hambatan. Diperlukan bekal yang cukup bagi guru BK terutama kompetensi dibidang IT. Untuk itu sekolah hendaknya berinisiatif memberikan pelatihan IT bagi guru-guru BK (dan Wakasek Kesiswaan) secara berkala. Selain itu sekolah pun berkewajiban memfasilitasi semua sarana yang dibutuhkan oleh guru BK. Mulai dari perangkat komputer atau laptop, modem sampai dengan pulsa hendaknya disediakan oleh sekolah.

Dengan adanya konseling yang dilakukan secara online, kita berharap dapat menggali semua kebutuhan dan persoalan yang tengah dialami oleh siswa untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat. Dengan begitu jumlah siswa yang bermasalah baik secara akademik maupun akhlak secara bertahap dapat dikurangi.

Ramdhan Hamdani

www.pancingkehidupan.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline