Lihat ke Halaman Asli

Rambu Bangi Wuna

Kabid Kemitraan Disparbud Sumba Tengah

Pelaksanaan Community Based Tourism pada Desa Wisata di Kabupaten Sumba Tengah

Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tren perjalanan wisatawan saat ini mengalami perubahan yaitu dari wisata massal (mass tourism) ke arah wisata alternatif (alternative tourism). Perubahan ini mengarah pada jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada wisata alam atau budaya lokal dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, petualangan, dan belajar, seperti wisata petualangan (adenture tourism) -- mendaki gunung (hiking), berjalan (trekking) dan juga wisata yang menawarkan pengalaman langsung kepada wisatawan seperti wisata perdesaan (village tourism) dan sebagainya. Pada Pengembangan desa Wisata untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan, terdapat pendekatan yang perlu diperhatikan yaitu Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism)

Pembangunan pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism merupakan salah satu strategi dalam  upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Menurut "Shanly Maliwemu, S.Pt" Kepala Bidang Kemitraan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Tengah, Pelaksanaan Community Based Tourism dilakukan di Desa Wisata Umbu Langang dimana Desa ini termasuk dalam kategori Desa Wisata Berkembang. 

Shanly menuturkan  sebagai salah satu upaya untuk mencapai kinerja organisasi yang baik maka  yang perlu ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang adalah mengoptimalkan pelaksanaan dan fasilitasi kemitraan dan hubungan kelembagaan melalui aksi perubahan kinerja organisasi (APKO). Untuk mengatasi isu prioritas dan mencapai sasaran perubahan yang diinginkan maka yang perlu dilakukan adalah: "Optimalisasi Pelaksanaan, Fasilitasi Kemitraan dan Hubungan Kelembagaan melalui Pelaksanaan Community Based Tourism pada Desa Wisata di Kabupaten Sumba Tengah". 

Sebagai bentuk  implementasi dari pelaksanaan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi  pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XIV yang dikutinya sejak tanggal 01 April s/d 09 Agustus 2024 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Propinsi Nusa Tenggara Timur, Shanly menyusun suatu Buku Pedoman pelaksanaan Community Based Tourism  dimana pedoman ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja dan langkah-langkah praktis bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan dan mengelola pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan bermanfaat.

Pada millestone jangka menengah dan jangka panjang akan diupayakan penerapan Community Based Tourism pada 11 Desa Wisata lainnya sehingga akan memberikan manfaat bagi pengembangan desa wisata di Kabupaten Sumba Tengah yang meliputi diversifikasi ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat terutama kelompok marginal, pelestarian warisan budaya dan alam serta pengembangan infrastruktur lokal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline