Lihat ke Halaman Asli

Rambang Basari

3B adalah kunci kesuksesan (Belajar, Berusaha dan Berdoa)

Hidup Bijak di Tengah Pandemi Corona, "Save The Best for The Worst"

Diperbarui: 23 April 2020   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Corona memiliki dampak besar terhadap ekonomi masyarakat, karena beberapa perusahaan terpaksa menghentikan produksi demi keselamatan Bersama.Tidak sedikit masyarakat yang berstatus pengannguran dalam masa corona ini, baik para pekerja formal maupun non formal. 

Dalam kondisi yang amat sulit dan tidak menentu ini, diperlukan manjemen hidup dan keuangan yang baik, agar bencana ini dapat di lalui. Bagi yang telah memiliki asuransi, deposito, tabungan atau jaminan yang telah mencukupi mungkin tidak terlalu berat apabila pandemic ini berjalan tidak terlalu lama, tapi melohat kondisi saat ini, 2 hal yang harus di lalui masyarakat, pertama melalui masa pandemic, kedua melalui masa krisis ekonomi pasca pandemic.

 Agar dapat survive melalui masa-masa tersebut maka langkah yang kita harus lakukan adalah "Save The Best For The Worst", berikut beberapa pendapat saya yang harus bersama kita lakukan dalam menekan pengeluaran :

  • MASAK LEBIH HEMAT DAN SEHAT DARI MEMBELI

Di saat corona beberapa orang WFH dengan gaji, beberapa WFH tanpa penghasilan, dan tidak sedikit yang terpaksa menggunaka strategi MANTAB (Makan Tabungan) karena sudah dirumahkan, akan tetapi walaupun penghasilan berhenti tentunya kebutuhan akan konsumsi makanan tidak dapat dihentikan. Oleh karena itu agar keuangan kita tetap stabil dalam masa pandemic, memasak adalah salah satu solusi penghematan, apabila dalam sekali makan kita membeli makanan untuk 1 keluarga berjumlah 3 orang membutuhkan Rp. 30.000 -- 50.000, maka untuk 3 kali makan dalam 1 hari membutuhkan Rp. 90.000 -- Rp. 150.000, sedangkan dengan masak hanya membutuhkan Rp. 30.000 -- Rp. 50.000 per keluarga perhari. Memasakpun selain dapat membuat penghematan Rp. 1.800.000 -- Rp. 3.000.000 per bulan, masak juga lebih sehat, karena makanan yang kita konsumsi tidak tersentuh orang lain.

  • BELANJA PER MINGGU JANGAN PERHARI

Dalam memenuhi kebutuhan konsumsi makanan yang hemat namun tetap fresh maka alangkah baiknya beberlanja perminggu, sehingga akan lebih hemat. Sebelum beberbelanja pastikan apa yang akan kita dan keluarga konsumsi satu minggu kedepan, sehingga porsi belanja lauk, beras, sayur dan bumbu benar-benar sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan, sehingga tidak ada yang mubazir atau terbuang sia-sia.

  • LEBARAN TANPA PAKAIAN BARU

Lebaran selalu indentik dengan pakaian baru, namun untuk tahun ini kita harus memberi pengertian kepada keluarga bahwa tidak dapat memberikan baju baru, karena lebih baik dana disimpan untuk persiapan yang lebih Panjang, karena kita harus melalui 2 fase, fase pandemic, dan fase pasca pandemic.

  • PENGHEMATAN ENERGI

Penggunaan energi listrik akan semakin besar di saat kita WFH karena kegiatan keluarga hanya di rumah siang dan malam, oleh karena itu agar biaya tagihan penggunaan listrik tidak membengkak perlu diperhatikan penggunaanya dengan mematikan lampu-lampu saat siang dan akan tidur, menggunakan ac hanya saat akan tidur dan matikan elektronik yang tidak digunakan, sehingga peningkatan biaya listrik tidak terlalu besar selama anda dan keluarga WHF.

  • JANGAN BELI BARANG BARU YANG TIDAK TERLALU PERLU

Dimasa corona ini jiwa konsumtif amat sangat perlu ditekan, apabila kita memiliki rencana untuk membeli mobil baru, gadget baru, atau kebutuhan dilaur pangan lainnya, lebih baik ditunda dulu sampai kondisi benar-benar kondusif, karena sampai saat ini belum ada waktu pasti kapan masa pandemic ini berhenti dan seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian kedepan.

  • BERINVESTASI BAGI PEMILIK DANA LEBIH

Walaupun keuangan dalam kondisi hati-hati, bukan berarti kita harus berhenti investasi, khususnya yang memiliki dana lebih atau yang masih memiliki penghasilan bulanan, karena dampak corona terhadap perekonomian masih sulit diprediksi berapa lama, namun jika melihat Perpu 1 Tahun 2020 yang beberapa kebijakan berlaku sampai tahun 2023, maka kemungkinan estimasi pemerintah dampak ekonomi karena corona ini bisa sampai tahun 2023 baru Kembali normal.Oleh karena itu lebih baik mempersiapkan yang terburuk dengan berinvestasi agar dana kita bisa produktif, karena saat ini jika digunakan untuk usaha sangat beresiko, apalagi digunakan untuk komsumtif maka bisa dikatakan sama saja kita tidak menyiapkan perlindungan bagi keluarga kita.

  • BIJAK DALAM MEMANFAATKAN DANA INVESTASI DAN ASURANSI

Apabila sudah cukup bijak dalam menggunakan asuransi Pendidikan, investasi selama masa sebelum corona dan sudah dapat melakukan proses pencairan, lebih baik dipertimbangkan secara matang sebelum dana dicairkan, apakah benar-benar perlu, jika masih ada solusi lain lebih baik ditingkatkan agar lebih menghasilkan dan keuangan akan lebih aman dalam jangka Panjang.

  • JAGA DAN GARANSI KESEHATAN DIRI DAN KELUARGA

Corona bisa menyerang kita dan keluarga tanpa kita sadari, karena bahaya corona dapat mengintai dimana saja dan melalui siapa atau apa saja. Oleh karena itu apabila kita memiliki asuransi Kesehatan akan lebih aman bagi kita dan kelaurga, terlebih apabila dilengkapi asuransi jiwa. Walaupun kita tidak mengharapkan untuk terjangkit corona dan apalagi (semoga tidak sampai terjadi) menyebabkan kematian, dan akhirnya membut keluarga kita semakin dalam kesulitan khususnya apabila korban adalah penanggung jawab ekonomi keluarga, maka asuransi jiwa pastinya akan membantu keluarga kita, jika kita mengalami hal-hal yang tidak di inginkan seperti terjangkit virus corona. Akan tetapi selain melengkapi diri dan keluarga dengan asuransi tentunya kita juga harus senantiasa preventif dalam menghadapi corona, dengan selalu cuci tangan, selalu menggunakan masker, menjaga imunitas tubuh, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain.

  • AUDIT DAN VALUASI PENGELUARAN BULANAN

Penggunaan dana pada masa pandemic haruslah sangat hati-hati, oleh karena itu kita harus melakukan audit terhadap pengeluaran bulanan sebelum masa corona, dan memisahkan mana yang wajib dan perlu, serta mana yang bisa dikesampingkan terlebih dahulu. Setelah audit maka kita perlu melakukan perencaan anggaran bulanan 3 -- 12 bulan kedepan agar tidak ada kebocoran anggaran bulanan yang akhirnya menggerus dana kita lebih cepat dari seharusnya.

Berikut pandangan saya dalam mempersiapkan ekonomi,dimasa pandemic corona ini. Semoga kita semua bisa melalui masa pandemic dan dampak pasca nya, serta tidak ada lagi jatuh korban jiwa dan korban kemerosotan ekonomi di Indonesia. 

Namun sekali lagi saya ingatkan untuk selalu mempersiapkan kondisi terburuk, agar kita dan keluarga senantiasa aman dan dapat melalui masa-masa pandemic ini. Terakhir saya berdoa semoga para pembaca dan keluarga selalu diberikan Kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline