Dua hari belakangan media Indonesia dihebohkan dengan sepak bola gajah yang memalukan, menjijikkan, dan memuakan. Ya itu adalah pertandingan antara PSS vs PSIS yang digelar di stadion sasana krida AAU Yogyakarta 26 oktober silam menghasilkan 5 gol dan itu bunuh diri semua.
Sudah, sekarang bukan waktunya lagi membahas berita itu kini sudah cukup membuka mata pencinta sepak bola Indonesia bagaimana bobroknya federasi kita.
Tanggal 28 Oktober PSS dan PSIS mendapat sanksi dari komdis PSSI dengan hukuman diskualifikasi dari liga karena sepak bola gajah yang mereka lakukan. Jujur sebagai seorang fans hal ini membuat hati hancur, sedih , kecewa dan semua menjadi satu. Kita yang sudah mengeluarkan segalanya bagi tim kesayangan, sudah berkorban waktu dan tenaga untuk kebanggaan tapi harus berakhir seperti ini padahal ISL sudah didepan mata
Disini sudah bukan waktunya menyalahkan management, pemain dan official, yang perlu kita lakukan adalah intropeksi diri kita masing-masing. Apa hanya karena akan melawan PBFC maka PSS dan PSIS rela memilih untuk kalah dalam pertandingan sore itu? apakah serendah itu harga diri tim ? lantas siapa borneo itu ? biar pihak lain yang menyelidikanya dan tugas kita adalah menghargai segala keputusan yang keluar.
PSS Sleman yang didukung oleh Brigata Curva Sud, Slemania dan segenap Sleman Fans ini menjadikan kiprahnya mulus dalam ajang sepakbola nasional , PSS Sleman sendiri adalah salah satu tim terkuat di ajang Divisi Utama 2014 ini ,setiap pertandingan paling tidak ada 35.000 pasang mata yang menyaksikannya tapi apa daya jika PSSI sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi dan kemungkinan akan terdegradasi.Ini memang menjadi satu ujian kesabaran publik Sleman setelah 2 tahun berturut-turut mendapat sesuatu yang kurang baik dimana musim lalu PSS keluar sebagai juara DU LPIS namun tidak mendapatkan jatah promosi, dan musim ini adalah cobaan mental sesungguhnya ketika kita sudah berjalan diatas awan namun harus jatuh begitu saja.
Awal musim yang buruk bagi PSS ketika kemenangan yang hanya mampu diraih kala bermain dimarkas Maguwoharjo lantas membuat tim ini dijuluki jago kandang. tapi sebuah kerja keras pantang menyerah membuat tim ini menjelma sebagai elang bercakar pisau diparuh musim kedua. PSS mulai bangkit, mulai percaya diri ketika berhasil mencetakkan rekor tidak terkalahkan dikandang lawan. Babak 8 besar PSS selalu berhasil mencuri poin kala bertandang ke markas musuh, Dan yang perlu kalian tahu dan bangga 9 laga terakhir PSS belum pernah terkalahkan.
Bagaimanapun ini sudah dicatat oleh sejarah, dunia sudah melihatnya. Tapi banyak hal positif yang bisa kita ambil untuk segera berbenah diri, ini bukan akhir dan ini merupakan sebuah perjuangan baru. Kemarin dosa supporter ditanggung klub dan sebaliknya kini dosa klub juga harus ditanggung supporter. Ayo kawan perjuangan kita baru akan dimulai . Ini adalah seleksi alam dimana yang kuat akan tetap tinggal dan yang lemah akan pergi lalu menghilang. Biarkan BCS dengan semboyan ''ORA MUNTIR'' sedangkan Slemania dengan ''SADUMUK BATHUK SANYARI BUMI''.
Kita sudah pernah berada dimasa yang sulit seperti ini, jadi mari kita berjalan bersama, kita rangkul bersama untuk memulai perjuangan ke masa yang lebih indah lagi. Karena PSS Sleman bukan hanya sekedar sejarah tapi banyak hal yang ada didalamnya. Menjadi klub hebat memang tidak bisa instan. Dan esok apapun divisinya, dimanapun liganya kebanggaan tetap kebanggaan selama masih ada lambang candi didada sungguh kami masih disini dan akan tetap bangga.
Terimakasih management, pemain, official, dan terimakasih PSS SLEMAN untuk sejarah ini !
I CAN'T STOP FALLING IN LOVE WITH YOU....
SLEMAN, 29 oktober 2014 disudut kota kecil ini.