Lihat ke Halaman Asli

RamaTamin

Sahabat Diskusi Solusi Manajemen Toko Moderen

Harga Jual Harus Naik! Lalu Bagaimana Pelanggan Bisa Menerima Keputusan Ini? (Bag 2 Habis)

Diperbarui: 24 Januari 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

BERKOMUNIKASILAH DAN JANGAN TIBA-TIBA!

Sebagai pemilik bisnis, Anda memang berhak menaikkan harga jual, bahkan sekalipun harus tiba-tiba. Beban biaya menjadikan bisnis tidak lagi menguntungkan. Belum lagi dengan variabel tantangan bisnis lainnya yang makin membuat Anda harusnya lebih kuat dan pintar dalam pengelolaan bisnis ritel Anda.

Kondisi memaksa Anda untuk menaikkan harga. Itu wajar. Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan strategi komunikasi yang baik sebelum Anda benar-benar menaikkan harga jualnya. Pelangganlah yang menggaji pegawai Anda. Pelanggan pulalah yang membuat Anda mampu bertahan serta bertumbuh dalam perjalanan bisnis ritel Anda. Pelanggan pulalah yang sejatinya menyelamatkan Anda dalam persaingan bisnis yang berdarah-darah.

  • Buatlah Pengumuman

Anda pasti sudah memiliki saluran komunikasi yang sesuai dengan pelanggan Anda. Sebarkanlah dan pastikan semua tersampaikan dengan baik. Sebar ke semua saluran komunikasi yang Anda punya. Offline maupun online. Berikan jarak waktu yang relatif cukup agar pesan dapat tertangkap dengan sempurna. Idealnya berikan waktu hitungan hari dan jangan sampai hitungan jam.

  • Transparan

Jika dalam perjalanan penyampaian pesan terjadi dialog maka sampaikanlah dengan transparan. Pelanggan akan sangat sulit menerima jika kenaikan harga hanya akal-akalan peritel untuk meningkatkan keuntungan. Apalagi kenaikan harga yang Anda lakukan tidak seimbang dengan pelayanan yang Anda berikan. Bahkan masih banyak sarana dan prasarana yang tidak representatif.

BERILAH BONUS KEPADA PELANGGAN ANDA

Berkomunikasi bukan hanya secara verbal saja. Terkadang komunikasi non verbal bisa efektif dan menghasilkan loyalitas. Komunikasi menjadi sangat kuat jika menggabungkan keduanya. Verbal dan juga non verbal. Kini saatnya kita mulai melakukan komunikasi non verbal melalui perlambangan komitmen Anda dalam memuaskan pelanggan.

Konsepnya tergambar seperti ini; Pada saat Anda terpojok untuk menaikkan harga dan berkomunikasi verbal tidak terlalu massif, maka sempurnakan komunikasinya dengan non verbal; contohnya Anda mulai serius meningkatkan pelayanan melalui implementasi penyempurnaan sarana dan prasarana. Sebut saja lahan parkir. Sebelumnya, lahan parkir Anda masih relatif belum representatif. Sedangkan data yang terserap dari para tim operasional menyebutkan bahwa parkir motor pelanggan masih kurang nyaman karena ketika panas kepanasan dan ketika hujan kehujanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline