1. Suplier, Suplier dan Suplier
Ritel sebagai bagian dari proses supply chain tak akan pernah bisa berdiri sendiri. Untuk melakukan penjualan tentunya harus ada vendor yang menyuplainya. Kita akan berbeda cara pandangnya Jika ternyata Anda sendiri sebagai manufaktur ataupun bagian dari perusahaan yang melakukan tanggung jawab sebagai distributor lalu mendirikan saluran ritel sebagai strategi penunjangnya.
Kita sedang bicara sebagai orang yang ada di ruang lingkup bisnis ritel modern. Dan jika sudah sepakat seperti ini maka pasti, mau tidak mau, menjadi bagian putaran dari suplai dan juga permintaan.
Untuk kisah dari suplai, pastinya supplier memiliki peranan besar bagi toko Anda, apalagi jika dalam keadaan perang harga. Bagaimana Anda menggunakan supplier sebagai pereda rasa sakit kepala dalam mengikuti perang harga?
Pertama, Anda jangan pernah ketergantungan dengan salah satu suplier saja. Keakraban kadang hanya menjadikan boomerang. Bangunlah hubungan profesional karena tidak semua sales dari perusahaan yang menyuplai Anda bisa dijadikan sebagai teman. Mereka secara relatif kadang menganggap Anda teman hanya atas nama kepentingan. Jika Anda memiliki banyak alternatif suplier di tiap kategorinya akan jauh lebih baik.
Kedua, lakukan negosiasi perihal harga beli dan juga jangka waktu pembayaran. Sejatinya dalam perang harga, Anda tertekan di harga jual, namun masih ada kesempatan mendapatkan angin segar tambahan gross margin dari suplier. Pahitnya jika Anda gagal di negosiasi perihal harga beli maka di variabel jangka waktu pembayaran Anda tidak boleh kalah. Tarik ulur dengan baik dan tetap profesional.
Jika Anda menemukan besaran penjualan atau pembelian dari suplier terlihat tinggi maka ajukan kepada suplier untuk bisa mendapatkan insentif atas pencapaian tersebut.
2. Bangun Keunggulan
Ada 3 kata kunci pada saat Anda memikirkan ini. Apa saja itu; buying easy, fun, And memorable. Kesemuanya adalah kemampuan Anda dalam menyajikan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan Anda.
- Buying Easy