Lihat ke Halaman Asli

Gunretno Harus Berani Jujur

Diperbarui: 28 Januari 2017   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://balimanual.com/ || edited

Isu pro dan kontra pabrik semen Rembang terus bergulir. Aktivis kontra yang diduga didanai asing, memainkan isu penolakan dengan aksi-aksi yang bersifat manipulatif, tidak sesuai fakta dan data di lapangan. Gerakan mereka dikomando warga Pati, bernama Gunretno. Ia tertangkap kamera bersama direksi PT Indocement yang sahamnya dikuasai asing.

Adalah dedengkot aktivis, Prof (Ris) Dr. Hermawan Sulistyo yang turun gunung atas nama kepentingan warga Rembang khususnya, dan harga diri bangsa pada umumnya. “Konsen saya adalah orang (masyarakat sekitar) di Rembang, dan Indonesia pada umumnya. Saat ini tidak waktunya untuk berdebat “pro” atau “kontra”, tapi mendiskusikan “apa yang didapat rakyat dengan adanya pabrik semen”.

Menurut Kikiek, panggilan akrabnya, tugas aktivis adalah mengawal itu, bukan “menghambat” daya tawar dan pembangunan daerah tertinggal. “Seharus posisi aktivis ada di tengah dan menjembatani perusahaan dengan masyarakat,” tegasnya.

Proses industrialisasi tidak serta-merta ikut merusak budaya masyarakat, termasuk budaya agraris yang menjadi mata pencarian sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk bisa menjembatani antara kepentingan industrialisasi dan penjagaan keberlanjutan lingkungan serta budaya, antara pelaku industri dan masyarakat harus meningkatkan komunikasi dan sinergi.

Dalam melakukan ekspansi, pelaku industri pasti juga mempunyai kalkulasi, termasuk selalu mematuhi aturan terkait lingkungan yang berlaku. "Misalnya, perusahaan semen kan tidak mungkin membangun pabrik di lahan pertanian yang subur, karena itu bukan bahan bakunya. Kita harus obyektif biar sama-sama berkembang,” tambahnya.

Terhadap aktivis kontra, yang selama ini dimotori Gunretno, masyarakat harus objektif dan jeli melihat kiprahnya. Selama ini, Gunretno diduga banyak menerima limpahan dana, termasuk dari pihak asing untuk menggagalkan proyek pembangunan pabrik semen milik negara itu. “Usut rekening Gunretno. Ambil kesaksian dari orang-orang di sekitar yang dikecewakan dan sekarang berseberangan dengan dia. Gunretno harus berani jujur,” kata Kikiek tegas. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline