Lihat ke Halaman Asli

Ikhlas Bayar Pajak? Plisss Deh...

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergelitik saja dengan statemen Dirjen Pajak yang baru, Sigit Priadi Pramudito. Dari beberapa kali acara, statemen itu berulang-kali diucapkan. Statemen apa yang dimaksud? Antara lain, dia mengatakan program kerja (untuk mencapai target sudah bagus). Kemudian, ia akan berusaha memenuhi target penerimaan, agar rakyat sejahtera. Karena pegawai DJP adalah rakyat, maka yang pertama disejaterakan dulu adalah pegawai DJP.

Yang paling menarik lagi adalah, soal keikhlasan rakyat membayar pajak. Mengapa menarik? Di antara ketiga statemen yang terasa konyol, maka statemen terakhirlah yang kelihatan bodoh. Bodoh sebagai orang pajak, bodoh dalam pengertian diucapkan oleh seorang Direktur Jenderal Pajak, yang menanggung beban penerimaan pajak lebih dari seribu triliun.

Sejak zaman kuda gigit besi, tidak ada istilah orang ikhlas membayar pajak. Pajak itu sesuatu iuran yang wajib, bahka bersifat "bisa dipaksakan" kepada rakyat (wajib pajak). Istilah-istilahnya pun tidak ada bau-bau ikhlas: Surat Pemberitahuan, utang pajak, tunggakan pajak, pengemplang pajak, pembukuan ganda untuk menghindari pajak, dan sebagainya.

Miris saja, beban penerimaan negara yang begitu besar, disandang oleh pejabat yang (dilihat dari statemennya) tidak kapabel. Saya berani bertaruh, bahkan bertaruh dengan dirjen pajak Pak Sigit, dan berani bertaruh dengan 30-an ribu pegawai DJP, bahwa target pajak 2015 TIDAK AKAN TERCAPAI.

Mudah-mudahan saya salah. ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline