Melatih Tanggung Jawab lewat Pramuka

           Siapa yang tak tahu pramuka? Tentunya semua orang pernah mengikuti kegiatan yang kepanjangannya praja muda karana dengan arti anak muda yang suka berkarya. Dimulai dari bangku SD, SMP hingga SMA pastinya ada kegiatan yang satu ini. Identik dengan lambang tunas kelapa, terdapat beberapa kegiatan yang dapat diikuti seperti tali menali, baris berbaris, kemah dan kegiatan lain yang tiap kegiatannya memiliki tujuan tertentu.

            Sejarah singkat mengenai pramuka di dunia diprakarsai oleh Letnan Jendral Baden Powell pada 25 Juli 1907 ketika beliau menjabat sebagai Letnan Jendral tentara Inggris dan mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea, Inggris. Pengalaman mengenai kegiatan tersebut ia tulis menjadi buku dengan judul "Scouting For Boys" yang tersebar di seluruh penjuru Inggris dan beberapa negara lain hingga akhirnya terbentuklah organisasi Pramuka. Sedangkan di Indonesia gerakan pramuka dimulai pada tahun 1912 dan diperkenalkan pada tanggal 14 Agustus 1961 sekaligus setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai hari pramuka.

            Dilansir dari situs pramuka.or.id Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Terdapat beberapa gerakan pramuka yang meliputi Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Dalam kegiatannya, pramuka memiliki sepuluh sikap yang harus dimiliki dan diamalkan bernama Dasa Dharma yang berbunyi : (1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Cinta alam dan kasih sayang semua manusia; (3) Patriot yang sopan dan kesatria; (4) Patuh dan suka bermusyawarah; (5) Rela menolong dan tabah; (6) Rajin, terampil, dan gembira; (7) Hemat, cermat, dan bersahaja; (8) Disiplin, berani dan setia; (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya; (10) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

            Dari adanya prinsip tersebut, maka generasi baru diharapkan memiliki sikap, kepribadian dan tindakan yang baik dan sesuai dengan apa yang disebutkan dalam kegiatan pramuka. Salah satu nilai yang sudah disebutkan adalah tanggung jawab. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu yang berujung akibat dari sebuah tindakan.

            Setiap orang memiliki tanggung jawab pada suatu hal yang sudah menjadi tanggungannya. Tanggung jawab merupakan sikap menanggung sesuatu terhadap tindakan diri sendiri maupun orang lain. Tanggung jawab pada dasarnya merupakan hal yang alamiah dimana semua orang pasti memilikinya, dapat dikatakan jika tanggung jawab adalah sebuah tindakan yang berkesan membebani sesorang, namun manfaat dari tanggung jawab itu sendiri yang tidak kalah penting yakni dapat menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi serta ketika masalah menimpa kita, kita tidak perlu khawatir dikarenakan kebiasaan bertanggung jawab membiasakan kita untuk mengambil sikap maupun tindakan yang sesuai dengan norma yang ada.

            Tanggung jawab pada dasarnya dimiliki oleh semua orang karena setiap manusia pastinya memiliki tindakan yang mendasari sebab dan akibat dari apa yang sudah dan akan terjadi. Rasa tanggung jawab muncul dari sikap rela menanggung akibat dari suatu kejadian. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kepemimpinan seseorang dalam memimpin dirinya sendiri maupun orang lain. Rasa tanggung jawab pada diri sendiri harus didasari oleh motivasi yang kuat, berani untuk mengambil resiko dan melawan ketakutan yang ada. Pondasi yang tertata dan kokoh akan menjadikan bangunan yang berdiri tegak, layaknya sikap tanggung jawab yang membutuhkan sikap dasar agar dapat disebut seseorang yang bertanggung jawab. Pengalaman serta kebiasaan tak luput menjadikan seseorang yang layak untuk dijadikan pemimpin yang bertanggung jawab.

            Dalam Kepramukaan terdapat beberapa kegiatan yang dapat melatih tanggung jawab peserta, dikarenakan pramuka erat kaitannya dengan alam luar dimana peserta pramuka berkegiatan diluar ruangan seperti mendirikan tenda (berkemah). Hal ini tentunya dapat melatih tanggung jawab peserta dimana semua peserta diwajibkan untuk menjaga lingkungan sekitar, seperti halnya yang kita ketahui lingkungan alam merupakan tanggung jawab kita bersama. Secara hubungan timbal balik adalah kita yang berbuat, kita yang bertanggung jawab, kita pula yang merasakan dampaknya.

            Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kepramukaan, hal ini bertujuan agar menarik bagi anak-anak yang mengikutinya. Kepramukaan dijalankan dalam bentuk permainan agar anak-anak merasakan bahwa kegiatan pramuka menjadi bagian dan kebutuhannya, mengingat kegiatan bermain adalah salah satu hak bagi anak. Kegiatan dalam pramuka tentunya dirancang sedemikan rupa agar menarik minat, memunculkan suasana yang sehat, bebas dan penuh dengan kegembiraan sehingga peserta pramuka dapat menjalaninya dan mengambil manfaat dari pramuka.

            Pramuka dilakukan di alam terbuka karena Baden Powell sendiri menyatakan bahwa setiap anak laki-laki yang benar-benar berdarah merah sangat gemar akan pengalaman dan hidup di luar. Dengan menggunakan alam terbuka sebagai sarananya, maka pramuka menjadi kegiatan yang berbeda dibandingkan kegiatan di sekolah. Kegiatan di alam terbuka secara umum meliputi berkemah, penjelajahan, pesta pramuka (sesuai dengan tingkatan/golongan).

            Pramuka memberikan segudang manfaat yang salah satunya adalah melatih tanggung jawab pesertanya melalui kegiatan yang sifatnya permainan. Tanggung jawab secara tidak langsung diaplikasikan kedalam bagian kecil dalam kegiatan pramuka seperti pembagian tugas ketika mendirikan tenda, pembawaan barang-barang yang dapat menunjang kegiatan, menjaga lingkungan alam, mematuhi tata tertib dan syarat dalam kepramukaan, dan beberapa aspek-aspek yang mungkin tidak dapat disebutkan namun dapat dirasakan ketika melakukan kegiatan pramuka. Pramuka menghadirkan kegembiraan dan harapannya pramuka akan selalu ada mengikuti perkembangan zaman, sehingga nilai-nilai yang diajarkan dan ditanamkan kepada pesertanya akan selalu tumbuh.