Lihat ke Halaman Asli

Rama Pradipta

Social Media

Perubahan Iklim, Masa Depan yang Suram atau Harapan yang Tertanam?

Diperbarui: 29 November 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNSPLASH/ELLA IVANESCU

Perubahan iklim terjadi sekarang. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan masa depan generasi mendatang.

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang dampaknya semakin terlihat dari hari ke hari. Naiknya suhu bumi, mencairnya es di kutub, hingga meningkatnya intensitas bencana alam adalah gejala yang tidak bisa lagi diabaikan. Namun, persoalan ini bukan sekadar krisis lingkungan, melainkan juga ancaman multidimensi terhadap ekonomi, kesehatan, dan stabilitas sosial di seluruh dunia.

Fakta dan Tren Perubahan Iklim

IPCC

1. Pemanasan Global yang Tak Terbendung
Laporan IPCC 2023 menunjukkan suhu global telah meningkat 1,1C sejak era pra-industri. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, bumi diperkirakan akan melewati ambang batas kritis 1,5C pada awal 2030-an. Pemanasan ini memperparah fenomena cuaca ekstrem, seperti:

  • Gelombang Panas: Pada 2023, Eropa mengalami suhu tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 48C di beberapa wilayah.

  • Banjir Besar: Di Asia Selatan, hujan deras memicu banjir yang merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan infrastruktur.

2. Dampak pada Ekosistem
Ekosistem alami yang telah bertahan ribuan tahun kini berada di ambang kehancuran. Hutan Amazon, yang dijuluki "paru-paru dunia," kehilangan jutaan hektare setiap tahun akibat deforestasi dan perubahan iklim. Di lautan, kenaikan suhu menyebabkan pemutihan terumbu karang yang mengancam keanekaragaman hayati laut.

3. Implikasi Sosial-Ekonomi
Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memperparah ketimpangan global. Negara-negara berkembang, yang kontribusinya terhadap emisi relatif kecil, justru paling rentan menghadapi dampaknya. Krisis ini memicu:

  • Kelaparan dan Kekeringan: Tanah pertanian menjadi tidak subur, mengancam ketahanan pangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline