Pada tahun 2024 masalah air bersih menjadi salah satu masalah terbesar pada dusun Seketi, Desa Jatihdukuh, kabupaten Mojokerto, yang dialami oleh masyarakat dusun tersebut. Masyarakat banyak mengeluhkan tentang air tanah atau air sumur yang kotor, berwarna coklat dan aroma yang tidak enak, hal demikian dialami oleh rumah – rumah masyarakat dusun seketi yang masih mengandalkan air tanah untuk kebutuhan sehari – hari seperti cuci baju, cuci piring, dan kegiatan lainnya.
Menurut beberapa warga yang ditanyai tentang masalah utama dalam desa, banyak yang menyampaikan air bersih ada masalah utama mereka, termasuk pengurus musholla dusun Seketi. Dalam pertanyaan singkat dengan warga dusun Seketi, salah satu warga sangat mengharapkan ketersedian air bersih untuk desanya.
Menurut sudut pandang penulis, masalah air yang keruh dan bau ini terjadi karena efek pencemaran lingkungan yang terjadi dilingkungan desa. Tidak jauh dari lokasi dusun Seketi terdapat pekerjaan tambang yang mempengaruhi kebersihan air. Posisi tambang yang berada diatas desa membuat air yang mengalir disungai - sungai desa menjadi keruh dan berbau tidak sedap.
Dengan adanya keluhan warga tentang kebutuh air bersih maka UNTAG Surabaya melalui program KKN dari kelompok R5 ingin memberikan sedikit bantuan dan edukasi kepada masyarakat Desa Jatihdukuh khususnya Dusun Seketi tentang bagaimana menyaring air kotor menggunakan filter air sederhana untuk meminimalisir kotoran yang ada didalam air.
Dalam hal ini mitra yang dipilih oleh Kelompok R5 dalam mengatasi air yang keruh adalah Marbot Musholla (pengurus musholla) sebagai bentuk pengabdian yang bisa dirasakan oleh banyak warga dusun Seketi. Penyerahan filter air kepada marbot lalu pemasangan juga dilakukan secepatnya agar masyarakat dusun Seketi dapat segera merasakannya
Setelah pemasangan Filter air sederhana dampak yang dirasakan adalah air yang dikeluarkan oleh keran masjid menjadi lebih bersih karena dapat tersaring dengan baik, walaupun harus dengan perawatan lebih karena kondisi air yang sangat - sangat kotor membuat filter air yang dipasang dalam waktu dua hari langsung dapat menangkap banyak kotoran yang ada di air.
Dengan adanya ini harapan penulis adalah masyarakat mendapatkan opsi solusi tentang masalah yang mereka hadapi walau akan lebih baik jika bantuan itu datang dari pemerintah, namun dengan setidaknya masyarakat menjadi punya pengetahuan dan wawasan dengan menggunakan filter air sederhana ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H