Lihat ke Halaman Asli

Mengalahkan Lelah

Diperbarui: 11 Oktober 2016   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

19 Februari 2015

Setiap orang yang bekerja keras pasti mengenal lelah. Lelah selalu menemani kehidupannya. Lelah tak pandang bulu menghampiri siapapun itu, tua, muda, anak kecil sekalipun ia temani. Bahkan tidak hanya pada manusia, sekaliber macan pun yang gagah dengan taring dan kecepatan lari sangat cepat.Saat lari mengejar mangsa pada jarak dan waktu tertentu akan berhenti, karena ia kelelahan.

Lelah itu teman bagi yang ingin bersamanya. Seorang petani jagung pasti sangat akrab dengan lelah, harus berpanas-panasan di ladang dan memeras keringat, mencangkul tanah agar dapat ditanami benih. Pekerjaanya sangat melelahkan, namun mengapa dia tidak pensiun saja jadi petani? Mungkin karena lelahnya itu tak sebanding dengan apabila anaknya kelaparan karena tidak punya makanan. Lelah itu bersamanya, namun tak mengalahkannya.

Tak sedikit orang yang kalah dengan lelah. Akhirnya muncul saja kata-kata keluhan yang begitu saja terucap. Banyak dari pada mereka malah tidak bersyukur dengan lelah yang diterimanya. Padahal justru lelah itu ada ganjarannya dimata allah swt apabila kita meyakininya.

“Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh allah swt” (HR. Thabrani)

Lelah bisa menjadi sahabat, namun bisa pula jadi hantu bagi kehidupan. Jangan menganggapnya seperti hantu. karena memang lelah itu Allah SWT yang berikan. karena sudah sewajarnya tubuh ini mengalami lelah, namun lelah itu terkadang hanya presepsi kita saja, kadang hanya godaan dari qodam yang selalu menggoda kita untuk akhirnya menyerah, frustasi, dan jauh dari allah swt. Karena lelah itu membuat kita ketinggalan untuk shalat, tidak membaca al quran, tidak menjalani shalat sunnah.

Bertemanlah dengan lelah, bersyukurlah karena lelah masih menghampiri kita, kalahkan lelah yang membuat kita jatuh dalam kelalaian. Rakuslah dengan kebaikan yang dapat dilakukan dan nikmati lelah yang diberikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline