Lihat ke Halaman Asli

Rama Guna Wibawa

Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Kurikulum Merdeka, Ini Dia Perbedaanya dengan Kurtilas!

Diperbarui: 26 Februari 2022   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Waktu Baca : 4 menit)

Ditengah situasi Ibu pertiwi yang tiada henti dilanda pandemi, virus Corona datang menyentuh seluruh penduduk bumi, semua dibuat gelisah takut mati, canda dan tawa yang terdengar kini berubah menjadi sepi, karena rasa takut yang menghampiri.

Segala aspek tak luput dari sentuhannya, baik dalam aspek politik, ekonomi, sosial, agama bahkan Pendidikan sekalipun.

Berbicara mengenai Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknlogoi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim luncurkan kurikulum Merdeka yang sudah diuji di 2.500 sekolah penggerak.

Dua puluh tahun terakhir , Indonesia telah 3x berganti acuan kurikulum nasional, diantaranya 2004 ,2006, 2013 dan kurikulum merdeka yang akan menjadi kurikulum nasional ke 4 yang akan dimulai di tahun ajaran 2022/2023 dari tingkat SD hingga SMA.

Lalu apakah perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka ?

Menurut Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan bahwa kurikulum merdeka tidak sepenuhnya baru,  atau barang baru yang siap diperdagangkan,  melainkan tidak beda jauh dengan kurikulum 2013, hanya saja kurikulum merdeka lebih diperbaiki dan disempurankan dalam beberapa aspek.

kurikulum merdeka tidak sepenuhnya baru, atau barang baru yang siap diperdagangkan

Dilansir dari kemendikbud.go.id pada hari sabtu 12 Febuari 2022. Kurikulum nasional menyentuh beberapa aspek dimulai dari Kerangka Dasar, Kompetensi Yang dituju, Struktur kurikulum, pembelajaran, penilaian dan beberapa perangkat ajar yang akan disediakan oleh pemerintah.

1.Kerangka dasar

Dimulai dari rancangan landasan utama kurikulum merdeka merupakan suatu tujuan sistem pendidikan nasional dan standart nasional pendidikan. Selain itu, mengembangkan profil pelajar pancasila pada peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline