Frozen food atau produk pangan beku merupakan olahan makanan yang dikemas/disimpan dengan cara dibekukan. Belakangan ini, banyak bermunculan usaha dan industri frozen food.
Hal tersebut tergolong wajar disebabkan frozen food yang tergolong ke dalam makanan instan (cepat saji). cara penyajian frozen food yang mudah dan cepat membuat banyak masyarakat Indonesia menggemari produk makanan ini.
Frozen food yang disimpan dalam kondisi beku juga membuat produk makanan ini lebih tahan lama jika dibandingkan dengan produk makanan yang segar.
Dengan banyaknya usaha/industri frozen food, membuat variasi dari produk ini menjadi sangat beragam sehingga orang yang mengonsumsinya cenderung tidak akan cepat bosan dengan produk frozen food ini.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh produk frozen food ini, akan membuat orang untuk cenderung mengonsumsinya secara terus-menerus.
Lalu, apakah ada dampak kesehatan pada orang yang terus-menerus mengonsumsi frozen food? Tentu saja ada, produk frozen food seperti bakso, sosis, nugget, shrimp roll, dan produk lainnya disimpan pada suhu beku dengan kisaran 0-4% Celcius.
Pada suhu tersebut makanan tidak akan mudah terkontaminasi bakteri dan juga nilai gizi yang terkandung di dalam produk makanan tersebut cenderung akan tetap bernilai sama ketika sebelum dibekukan.
Tetapi perlu diketahui bahwa makanan olahan pada umumnya memiliki kandungan lemak jenuh dan natrium yang tinggi.
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh dan natrium yang tinggi akan berdampak pada kondisi kesehatan dan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Meningkatnya resiko hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi disebabkan kandungan natrium yang tinggi pada produk frozen food.
Resiko dari terjadinya penyakit jantung, overweight, dan obesitas juga akan meningkat apabila seseorang terus-menerus mengonsumsi produk frozen food. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi pada produk frozen food.