Lihat ke Halaman Asli

Ramadianto Machmud

Citizen Journalism

Viralnya Babi Ngepet dan Lemahnya Berpikir Jernih

Diperbarui: 7 Mei 2021   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: babi ngepet-bos babi/pixabay.com

Tahu sejarah Babi Ngepet? Benarkah Babi Ngepet suka mencuri? Benarkah Babi Ngepet hewan jadi-jadian? Tahu kan Babi Ngepet?

Indonesia itu kaya akan keberagaman kebudayaan. Termasuk hal-hal yang berbau supranatural. Tiap daerah punya kisahnya masing-masing. Dari legenda rakyat, hingga seribu satu cerita mitos yang sarat misteri.

Cerita babi ngepet sendiri, identik dengan cerita Tuyul. Kesamaan dari cerita tersebut adalah memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak lazim/halal.

Percaya atau tidak, bagi saya pribadi kisah babi ngepet merupakan sebuah cerita mitos yang belum bisa dibuktikan secara nyata. Baik dari sisi sejarahnya ataupun fakta.

Seorang pakar sejarah ekonomi Indonesia, Peter Boomgaard mengatakan, cerita babi ngepet tidak ada hubungannya dengan kekayaan yang muncul secara tiba-tiba.

Menurut Boomgaard, sekitar tahun 1900-an barulah cerita mitos babi ngepet ini beredar luas. Sedangkan di era pra kemerdekaan, uang sudah digunakan di hindia-belanda pada zaman Hindu-Budha dan Kerajaan Islam.

Ada pula yang beranggapan isu babi ngepet ini sengaja dibesar-besarkan. Awalnya sebagai pengalihan perhatian, kemudian berkembang menjadi cerita mitos, hingga dipercaya keberadaannya.

Penulis R. Tresna, dalam artikelnya, 'Bijgeloof Inzake Njegik', menyebutkan mitos babi ngepet itu berasal dari penuturan warga masyarakat setempat.

Kejadian itu bisa terjadi sebagai ujian bagi siapa saja yang ingin menjadi kaya dengan cara yang salah, yakni menjadi babi ngepet.

Namun, asal usul bagaimana seseorang bisa berubah menjadi babi, tak ada satu warga pun bisa menjelaskan. Hingga berkilah bahwa babi itu hewan jijik dan terkutuk.

Apakah mitos babi ngepet ada hubungannya dengan lemahnya cara berpikir?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline