SOSIALISASI PEMBUATAN JAMU HERBAL TEMULAWAK SEBAGAI ANTIOKSIDAN
OLEH KELOMPOK KKN KOLABORATIF 112
DESA REJOAGUNG KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER
Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi KKN kolaboratif kelompok 112 di Desa Rejoagung Kabupaten Jember, kami melakukan sosialisasi pembuatan jamu herbal dari temulawak yang diikuti oleh beberapa warga sebagai bentuk penyuluhan tentang proses pembuatan sampai dengan cara penyeduhan jamu herbal temulawak . Diketahui bahwa temulawak merupakan salah satu tumbuhan obat keluarga Zingiberaceae yang banyak tumbuh dan digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Secara empiris temulawak diketauhi memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai antioksidan.
Komponen aktif sebagai antioksidan pada temulawak adalah kurkumin. Kurkumin pada rimpang temulawak bersifat antibakteri, hepatoprotektor (pencegahan dan pengobatan hepatitis), antikanker, dan memperbaiki nafsu makan. Untuk proses pembuatan jamu herbal temulawak cukup mudah yang pertama adalah melakukan sortasi basah atau pemilahan rimpang temulawak lalu dikupas kemudian dilakukan proses pencucian sampai bersih. Selanjutnya pengubahan bentuk rimpang dengan cara dirajang tipis. Setelah itu dilakukan proses pengeringan dibawah terik matahari. Setelah kering masukkan dalam wadah. Setelah melalui beberapa proses, temulawak tersebut dapat dihidangkan sebagai minuman herbal dengan cara diseduh. Untuk cara penyeduhannya pertama rebus air sebanyak 450ml, setelah mendidih masukkan temulawak kering lalu diamkan sampai warna air berubah menjadi kekuningan. Seduhan temulawak ini dapat dikonsumsi sesuai dengan selera masing masing orang bisa ditambahkan gula atau madu agar lebih nikmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H