Lihat ke Halaman Asli

Lemet Manis dan Legit: Warisan Khas Jawa

Diperbarui: 13 April 2024   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Endeus.TV

Singkong merupakan sumber energi kaya karbohidrat dan miskin protein. Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, seperti makanan ringan atau snack.  Salah satu olahan makanan yang terbuat dari singkong adalah Lemet. Olahan tradisional yang berasal dari Jawa, memiliki cita rasa manis legit juga gurih dan tekstur lembut serta kenyal saat di gigit.

Beberapa orang masih menganggap makanan ini asing di telinga mereka. Meskipun begitu, Lemet tetap ada dari zaman ke zaman. Menyantap makanan ini langsung membawa kembali kenangan pedesaan, karena rasanya yang begitu khas. Lemet biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional atau di warung-warung yang masih sangat sederhana. Lemet sudah bisa didapatkan dengan harga yang cenderung sangat terjangkau. Bahannya sederhana dan pembuatannya sangat mudah, sehingga dapat dipraktikkan sendiri dirumah.

Makanan tradisional ini terbuat dari singkong parut yang dicampur dengan gula merah, dibentuk seperti lontong, kemudian dikukus dengan balutan daun pisang. Biasanya Lemet dicampur dengan parutan kelapa, tapi seringkali juga tidak dicampur. Ketika sudah matang, gula merah akan membaur menjadi satu dengan parutan singkong. Dari sinilah rasa manis legit Lemet ini lahir. Lemet tidak bisa bertahan lama, ketika tidak dihangatkan sekitar 2 hari saja sudah langsung basi. 

Lemet menjadi salah satu makanan warisan budaya yang ada sampai saat ini. Memiliki makna tersirat serta sebagai simbol kekuatan dan kebahagiaan tersendiri. Lemet juga sering dihidangkan dalam perayaan seperti khitanan, nikahan, dan lain sebagainya. Meskipun terlihat tradisional, akan tetapi masih menjadi salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia terutama penduduk lokal di Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline