Pengertian dan Awal Mula COVID-19
Tidak terasa pandemic corona virus ini sudah kita lalui selama kurang lebih 16 bulan. Virus yang awalnya terdeteksi di china pada akhir 2019 kini sudah tersebar ke seluruh dunia dan menyebabkan pandemic global. Virus ini adalah virus yang menyerang bagian pernafasan pada manusia dan hewan sehingga dapat menyebabkan penyakit serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala dan Komplikasi COVID-19
Karena ini virus yang menyerang pernafasan maka gejala yang ditimbulkan pun mirip seperti gejala flu pada umumnya yaitu demam, batuk kering dan sesak nafas. Namun ada gejala yang ditimbulkan dari virus ini yang beda dengan gejala flu diantaranya diare, sakit kepala, konjungtivitis, hilangnya kemampuan pengecap, hilangnya kemampuan mencium bau dan ruam kulit. Selain gejala diatas ada juga beberapa komplikasi yang diakibatan oleh virus ini diantaranya mempengaruhi fungsi kardiovaskular (menyebabkan jantung berdebar cepat dan nyeri dada), komplikasi ginjal (dapat memperburuk kondisi orang yang memiliki penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi), kelainan syaraf (seperti hilangnya kemampuan mencium dan perasa), dan yang terakhir adalah kesehatan mental (orang yang terpapar covid dapat mengalami stress dan cemas).
Mendeteksi Virus COVID-19 Beserta Penanganannya
Virus ini sangat sulit diketahui keberadaannya di dalam tubuh kita sehingga untuk mengetahui nya kita harus melakukan tes medis yaitu tes molekuler yang biasa disebut tes PCR atau RNA, rapid tes atau antigen dan yang terakhir test es darah atau antibody. Tiap tes memiliki keakuratan masing masing, yang memiliki akurat paling tinggi adalah tes PCR atau RNA dan keakuratan kedua yaitu tes antigen atau rapid tes. Setelah melakukan diagnose apabila hasilnnya positif kita harus melakukan penanganan dan pengobatan yang tepat sesuai kondisi tubuh kita dan arahan dari dokter penanganan yang biasa diberikan kepada pasien covid-19 yaitu isolasi mandiri dan isolasi ditempat yang sudah ditetapkan oleh kementerian kesehatan, biasanya tergantung gejala yang dialami oleh pasien semakin ringan maka pasien bisa melakukan isolasi mandiri dan tentunya dengan pengawasan tenaga medis dan jika bergejala sedang atau berat bisa langsung ditangani oleh tenaga medis.
Ekonomi Indonesia Di Masa Pandemi COVID-19
Semakin mewabahnya pandemic ini tidak hanya memakan banyak korban jiwa saja tetapi berdampak juga pada ekonomi global khususnya indnesia,selama pandemic covid 19 laju pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan negative. Ekonomi Indonesia saat pandemic mengalami III kuartal. Kuartal I ekonomi mengalami pertumbuhan sebesar 2,97%, di kuartal II pertumbuhan ekonomi sebesar 5,32%, penyebab dari pertumbuhan ekonomi itu adalah hampir seluruh sector usaha ditutup untuk menghindari penyebaran covid yang semakin meluas dan juga aksi yang dilakukan oleh pemerintah yaitu PSBB. Di kuartal III pertumbuhan ekonomi menjadi 3,49% karena PSBB mulai dilonggarkan dan yang terakhir kuartal IV pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan minus sebesar 2,9% sampai 0,9%.
Pencegahan COVID-19
Selain pemerintah yang menangani kasus covid ini kita sebagai warga negara juga harus bekerja sama dalam menghentikan wabah ini, salah satu hal yang bisa kita lakukan yaitu dengan mencegahnya agar kita tidak menularkan ke orang orang yang sehat. Covid 19 dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu melakukan protocol kesehatan yaitu 3M (menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker), sangat dianjurkan untuk orang yang tidak memiliki kepentingan keluar rumah sebaiknya tidak usah keluar rumah untuk mengurangi penyebaran virus ini. Selain pencegahan dari luar kita juga dapat mencegah covid dari dalam dengan cara meningkatkan imun tubuh kita dengan beberapa cara diantaranya berjemur dibawah sinar matahari di pagi hari, melakukan pola hidup sehat seperti olahraga teratur, makan makanan yang sehat dan berigizi, istirahat yang cukup dan juga mengonsumsi vitamin yang dapat meningkatkan system imun tubuh kita dintaranya vitamin C