Agro wisata perkebunan di pagilaran
Muhammad Naufal Hadi Prasojo, Muhammad Nouval Raya fahreza, Muhammad Ikmal Nugroho, Muhammad Syafiq Humam, Ifan Ramadhani Ahmad
Progam Studi ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang
Abstrak : Agrowisata Pegelaran merupakan wisata berkonsep alam dan edukasi yang terletak di dusun Pagilaran, desa Keteleng, kecamatan Blado, kabupaten Batang. Sebelum diresmikan menjadi tempat wisata, Pagilaran hanya digunakan untuk kegiatan meeting, acara-acara PT dan sebagainya, sehingga pengelolaan wisata tidak lepas dari pengawasan PT Pagilaran. PT pagilaran merupakan pabrik pengolahan teh dan menjad pengekspor teh terbesar kedua di Indonesia yaitu dengan 8.000 ton teh dan 80% di ekspor ke lebih dari delapan negara. Agrowisata di dirikan pada tahun 2001 dan dibuka untuk umum pada tahun 2003. Hampir setiap tahunya agrowisata pagilaran ini mengalami peningkatan pengunjung sehingga direksi PT pagilaran melakukan pengembangan wisata dengan tujuan meningkatkan potensi usaha PT pagilaran khususnya dibidang pariwisata. Dengan adanya pengembangan wisata dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membuka peluang usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kata kunci : agrowisata, wisata edukasi, peningkatan ekonomi
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan negara agraris dan beriklim tropis mempunyai kekayaan alam yang melimpah, seperti laut, pegunungan, dataran tinggi, perkebunan, persawahan dan sebagainya. Upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu dengan mengembangkan sektor alam, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan keindahan sumber daya alam sebagai objek pariwisata. Pariwisata dalam Undang - Undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Republik Indonesia mendefnisikan pariwisata adalah "berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Agrowisata Pagilaran terletak di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Agrowisata Pagilaran merupakan perkebunana teh yang di kelola oleh pihak Swasta yang dapat dijadikan tempat edukasi bagi masyarakat umum sesuai dengan tujuan perusahaan. Agrowisata Pagilaran memberikan dampak positif bagi masyarakat umum melalui pengenalan terhadap dunia pertanian.
Agrowisata Pagilaran mempunyai luas 1.130 hektare yang sebagian besar adalah perkebunan teh. Pagilaran berada di atas 600 -- 1600 meter di atas permukaan laut. Agrowisata kebun teh Pagilaran ini dikelola dibawah naungan Universitas Gajah Mada dan mayarakat setempat. Agrowisata ini menyuguhkan pemandangan perkebunan teh dan wisatawan dapat memetik teh sekitar pukul 05.00 -06.00 pagi. Dalam pengembangan agrowisata pagilaran ini pemerintah setempat akan melakukan pembangunan fisik sebagai bentuk inovasi dalam memaksimalkan potensi perkebunan teh yang tak hanya tumbuh sebagai industri berbasis teknologi, namun juga sebagai tujuan wisata yang akan datang.
Agrowisata Pagilaran juga dikenal sebagai wisata pendidikan atau biasa di sebut dengan wisata edukasi, wisata edukasi di agrowisata Pagilaran berbasis pengetahuan mengenai sektor pertanian dan perhutanan dengan berbagai paket wisata yang ditawarkan dari mulai cara menanam, memetik, hingga proses pembuatan teh di pabrik PT Pagilaran. Agrowisata Pagilaran merupakan bagian dari PT Pagilaran yang terkenal dengan teh nya dan merupakan pengekspor teh terbesar kedua sehingga menjadikan agrowisata pagilaran ini terkenal hingga ke mancanegara.
Upaya didirikannya wisata edukasi ini diharapkan dapat berdampak baik bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar kawasan agrowisata pagilaran. Dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya wisata edukasi ini yaitu pertama dampak langsung yang dirasakan oleh karyawan PT Pagilaran dan pengelola wisata, dan kedua dampak tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat sekitar wisata seperti pedangang, parkir, supir odong-odong dan sebagainya, yang dapat memanfaatkan peluang usaha sebagai penambahan pendapatannya. Hal ini menjadikan perekonomian masyarakat stabil dan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Sehingga masyarakat setempat dapat meningkatkan perekonomian dan lebih sejahtera. Selain itu masyarakat sekitar wisata edukasi juga selalu berusaha untuk tetap menjaga keasrian lingkungannya sebagai wujud syukur karena merupakan sumber pendapatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.